WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Gerakan Budaya dan Ekonomi (Gebu Minang) merayakan ulang-tahun ke-33, Sabtu (24/12/2022).

Gebu Minang merupakan organisasi masyarakat Minangkabau, Sumatera Barat.

Gebu Minang dibangun untuk menghimpun dan membina potensi masyarakat Minang yang ada di perantauan dalam bidang ekonomi dan kebudayaan.

Baca juga: Munjirin Resmikan Kampung Kuliner Minangkabau di Pasaraya Blok M, Sajikan Masakan Asli Minang

Baca juga: Perantau Capai 14 Juta, PT Pos Indonesia Luncurkan Aplikasi Pospay Gebu Minang

Oesman Sapta Odang (OSO), Ketua Umum Gebu Minang, ikut bangga melihat banyaknya orang Minang yang menjadi pengusaha, terutama pengusaha muda.

Ia mengajak warga Gebu Minang senantiasa memegang teguh budaya dan mencintai negara.

"Saya bangga menjadi orang Minang," kata Oesman Sapta Odang dalam siaran persnya yang diterima Wartakotalive.com, Rabu (28/12/2022).

Menurutnya, momentum HUT Gebu Minang menjadi semangat untuk Minang Bangkit.

Ridho Pandoe, Bendahara Umum Panitia HUT ke-33 Gebu Minang, bersyukur dapat berkontribusi untuk Gebu Minang.

Menurut Direktur Utama Bahana Genta Samodra ini, pengusaha muda harus berkontribusi lebih banyak untuk Minang dan negara.

Baca juga: Yogie Nandes Gelar Showcase di Rumah Makan Padang, Bernyanyi Kenalkan Lagu Minang Buat Para Perantau

Baca juga: Kunjungi Bukit Tinggi, Sandiaga Uno Coba Meracik Samba Buruak Khas Minang

"Saya bersyukur bisa menjadi bagian dari Gebu Minang," kata Ridho Pandoe.

Ridho Pandoe yakin, para pengusaha muda yang bernaung di Gebu Minang mampu mendominasi dunia usaha di Indonesia.

"Bukan tidak mungkin dan saya yakin temen-teman pengusaha muda di Gebu Minang ini mampu, man jadda wa jadda, siapa yang bersungguh-sungguh pasti berhasil," ujarnya.

Baca juga: Sepuluh Tahun Berkarya, Ria Miranda Gelar Fashion Show Tunggal Bertajuk Minang Heritage

Baca juga: Komunitas Muda Mudi Minangkabau Gelar Festival Budaya Minang Baralek Gadang 2022

Ketua Pelaksana HUT ke-33 Gebu Minang Yuliandre Darwis mengatakan, perayaan ulang-tahun ini juga diisi kegiatan sosial berbagi kebahagiaan dengan anak-anak yatim.

"Mambangkik batang tarandam, peribahasa itu bermakna membangkitkan kembali muruah atau kehormatan yang telah lama terpendam atau terabaikan karena suatu keadaan," kata Yuliandre Darwis.