IFSOC perkirakan investasi fintech lending tetap positif di 2023
Antaranews.com Jenis Media: Ekonomi
“Di 2023 investasi di start up masih cukup menarik. Walaupun ekonomi melambat secara global, tapi secara umum pertumbuhan ekonomi di 2022 masih bagus baik secara global maupun domestik,” katanya dalam media briefing di Jakarta, Selasa.
Adapun nilai pendanaan startup fintech di Indonesia meningkat 8,4 persen pada tahun 2022, akan tetapi jumlah deals menurun 28 persen.
Inflasi dan pelemahan ekonomi global mendorong investor menjadi lebih selektif dalam mendanai startup, dengan fokus pada profitabilitas dibandingkan pertumbuhan perusahaan.
Kondisi ini menyebabkan startup kerap kali melakukan efisiensi dan optimalisasi biaya dalam mempersiapkan cash flow untuk memperpanjang keberlanjutan usaha.
Namun, menurut Hendri, kondisi ini tidak bisa sepenuhnya dipandang negatif karena fenomena ini merupakan siklus yang berdampak transformatif pada ekosistem startup di Indonesia.
“Tahun ini ekosistem startup fintech mengalami transformasi yang mendorong penyesuaian terhadap model bisnis yang commercially viable. Perubahan ini mendorong iklim persaingan perusahaan fintech startup menjadi lebih sehat dan inovatif,” kata Hendri.
Ia pun optimis secara nasional pertumbuhan ekonomi Indonesia akan mencapai 4,5 sampai 5 persen pada 2023 dengan investasi menjadi penyumbang kedua terbesar terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).
“Kalau melihat bagaimana sektor konsumsi masyarakat dan perusahaan sudah pulih, demikian pula di sektor produksi dimana banyak industri menggeliat dengan tren investasi lebih bagus, tahun depan investasi akan menjadi sumber pemulihan ekonomi kedua tertinggi setelah konsumsi masyarakat,” ucapnya.
. Ifsoc sebut kolaborasi antara bank dan fintech menguat di 2022
. IFSOC sebut definisi kripto perlu diperluas dalam RUU PPSK
Pewarta: Sanya Dinda Susanti
Editor: Budi Suyanto
COPYRIGHT © ANTARA 2022
Sentimen: positif (97.7%)