Sentimen
Negatif (76%)
27 Des 2022 : 19.30
Informasi Tambahan

Kasus: covid-19, PHK

Waspadai Geopolitik Global, Ini Tantangan Industri RI di 2023 : Okezone Economy

Okezone.com Okezone.com Jenis Media: Nasional

27 Des 2022 : 19.30
Waspadai Geopolitik Global, Ini Tantangan Industri RI di 2023 : Okezone Economy

JAKARTA - Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengungkapkan sejumlah tantangan yang akan dihadapi oleh industri pada tahun 2023.

Menurutnya, saat ini pandemi Covid-19 sudah relatif tidak menjadi beban dari proses produksi, tidak menjadi beban dari manufaktur, namun yang perlu di waspadai adalah perkembangan geopolitik.

"Yang kita agak sulit, kadang-kadang sulit, kadang-kadang juga mudah untuk memprediksi berapa jauh dinamika geopolitik ini bisa terjadi, berapa jauh dan berapa lama. Sehingga boleh disampaikan bahwa ketidakpastian itu pasti ada, masih ada ketidakpastian itu," kata Agus dalam Konferensi Pers Akhir Tahun 2022 di Jakarta, Selasa (27/12/2022).

 BACA JUGA:Menperin Ramal Industri Manufaktur Tumbuh hingga 5,4% pada 2023

Agus menyebut, salah satu tantangan yang akan dihadapi oleh industri adalah pertumbuhan ekonomi global yang diperkirakan akan melambat.

"Salah satunya akibat tingkat inflasi global yang tinggi dan juga gangguan rantai pasok akibat ketidakseimbangan perdagangan," jelasnya.

Selanjutnya adalah depresiasi nilai tukar Rupiah akibat kebijakan moneter di negara maju untuk menaikkan tingkat suku bunga.

"Jadi ada negara yang yang currencynya depresiasi luar biasa besar dibandingkan Dollar, jadi dia hanya duduk-duduk aja hanya siul-siul saja produk-produknya harganya jadi murah," ucapnya.

 

Follow Berita Okezone di Google News

Selain itu menurut Agus, perang antara Ukraina dan Rusia yang berkepanjangan juga patut diwaspadai, sebab dapat juga mengakibatkan kenaikan harga komoditas, krisis pangan hingga krisis energi.

Kemudian juga ketidakstabilan permintaan ekspor yang mengakibatkan pengeluaran produksi dan pemutusan hubungan kerja (PHK) turut menjadi tantangan di tahun 2023.

Tantangan yang terakhir adalah ketergantungan impor bahan baku serta bahan baku penolong.

Terlepas dari semua itu, Agus tetap optimis bahwa pada tahun 2023 pihaknya memproyeksikan pertumbuhan sektor manufaktur antara 5,1 sampai 5,4%.

"Seiring dengan harapan membaiknya kondisi global dan perekonomian nasional, kami memperkirakan capaian pertumbuhan nasional tahun ini 5,1%. Dan pada tahun depan diperkirakan antara 5,1-5,4%," tuturnya.

Sentimen: negatif (76.2%)