Sentimen
Positif (96%)
26 Des 2022 : 21.40
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Pasar Minggu, Duren Tiga

Kasus: penembakan

Seragam Ferdy Sambo Bikin Bharada E Tertekan saat Peristiwa Penembakan Brigadir J

27 Des 2022 : 04.40 Views 3

Tribunnews.com Tribunnews.com Jenis Media: Metropolitan

Seragam Ferdy Sambo Bikin Bharada E Tertekan saat Peristiwa Penembakan Brigadir J

WARTAKOTALIVE.COM, PASAR MINGGU - Ahli Psikologi Forensik, Reza Indragiri Amriel sebut perintah Ferdy Sambo kepada Bharada E untuk menembak Brigadir J penuh tekanan.

Pasalnya, kata Reza saat memberikan perintah, Ferdy Sambo memakai seragam. Hal itu menunjukkan tingkat otoritas si pemberi perintah.

"Si pemberi perintah pakai kostum tertentu atau tidak," ujar Reza kepada awak media, Senin (26/12/2022).

Menurut Reza, jika Sambo sebagai pemberi perintah benar mengenakan seragam, maka akan semakin berdampak untuk menekan Bharada E sebagai pihak yang diperintah.

"Kalau kostum yang dia pakai menunjukkan otoritas tertentu, maka kemampuan dia untuk menekan kepada penerima perintah juga akan semakin tinggi," katanya.

Baca juga: Shin Tae-yong Sebut Hasil dari Laga Indonesia versus Thailand untuk Mememetakan Semifinal dan Final

Sebagaimana rekaman CCTV yang pernah diputar dalam persidangan sebelumnya, Ferdy Sambo tampak masuk Rumah Duren Tiga menggunakan seragam polisi.

Kemudian ada saksi fakta yang mengungkapkan hal serupa, yaitu mantan sopir Sambo, Prayogi Ikatara.

Di dalam persidangan pada Selasa (8/12/2022), dirinya menyampaikan bahwa Ferdy sambo masih mengenakan seragam dinas pada hari tewasnya Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.

Fakta itu terungkap saat Majelis Hakim mencecar prayogi soal pakaian yang dikenakan Ferdy Sambo saat masuk dan keluar Rumah Duren Tiga pada hari peristiwa.

Baca juga: Verrell Bramasta Pakai Topi dan Busana Sinterklas, Ikut Berbagi Kebahagiaan Saat Perayaan Hari Natal

Saat keluar dari Rumah Duren Tiga dan menuju Rumah Saguling, Sambo masih mengenakan seragam dinasnya.

"Masih (pakai seragam dinas). Pakai sepatu, tanpa sarung tangan," kata Prayogi di dalam persidangan pada Selasa (8/11/2022).

Selanjutnya kata Reza, selain dari seragam yang digunakan, tekanan dari pemberi perintah agar penerima perintah patuh yakni berkaitan dengan tempat suatu perintah diberikan.

Menurut Reza, tingkat kepatuhan si penerima perintah akan berbeda jika diberikan di tempat umum. 

"Apakah di rumah si pemberi perintah, apakah di kantornya," katanya.

[embed]https://www.youtube.com/watch?v=mlgCJvRlWqo[/embed]

Selain itu, faktor selanjutnya adalah posisi si pemberi dan penerima perintah pada saat perintah diberikan. Jika keduanya berada di dalam satu ruangan yang sama, maka si penerima perintah akan cenderung mematuhinya.

"Ketika perintah tembak itu berlangsung, kalau mereka di satu ruangan maka sesuai penelitian, kemungkinan Richard Eliezer itu akan patuh," ungkapnya. 

Dia pun berharap Majelis Hakim untuk mempertimbangkan apakah akan mengunakan penelitian tersebut sebagai referensi atau tidak.

"Itu penelitian Milgran yang coba saya sampaikan kepada Majelis Hakim supaya diterapkan apakah relevan atau tidak," ujarnya. (m41)

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News.

Sentimen: positif (96.2%)