Sentimen
Positif (98%)
26 Des 2022 : 15.49

Kardio dan Angkat Beban, Mana yang Lebih Cepat Turunkan Berat Badan?

26 Des 2022 : 15.49 Views 2

Kumparan.com Kumparan.com Jenis Media: News

Kardio dan Angkat Beban, Mana yang Lebih Cepat Turunkan Berat Badan?
Ilustrasi angkat beban. Foto: Shutterstock
Selain diet khusus, menurunkan berat badan bisa juga dilakukan dengan mengadopsi kebiasaan olahraga. Di antara beragam jenis olahraga, dua terpopuler di antaranya adalah kardio dan angkat beban. Keduanya sering dipilih karena dipercaya bisa memberikan efek lebih optimal.
Meski populer, masih banyak orang yang kebingungan membedakan keduanya. Padahal, olahraga kardio dan angkat beban memiliki perbedaan yang signifikan, lho. Mulai dari segi pengertian, cara melakukan, hingga manfaat lainnya selain menurunkan berat badan.

Oleh karena itu, penting untuk mengetahui perbedaan tentang kedua jenis olahraga ini agar tidak salah membedakan dan tetap dapat melakukannya dengan sangat baik sekaligus mendapat tubuh yang ideal.

Lantas, apa saja perbedaan keduanya? Manakah yang lebih cepat untuk menurunkan berat badan? Cari tahu jawabannya seperti yang telah kumparanWOMAN rangkum dari Healthline berikut ini.

Ilustrasi olahraga bersepeda. Foto: Shutterstock
Kardio atau yang dikenal juga dengan kardiovaskular adalah latihan untuk meningkatkan detak jantung. Otot jantung yang kuat akan memompa darah lebih banyak dan lebih cepat ke seluruh tubuh.

Bersamaan dengan tersalurnya lebih banyak darah ke seluruh tubuh, oksigen yang diterima oleh sel-sel otot pun semakin melimpah. Inilah yang memungkinkan sel untuk membakar lemak lebih banyak.

Adapun contoh olahraga kardio adalah bersepeda, jogging, hingga berenang.

Ilustrasi Angkat Beban Foto: Shutterstock
Olahraga angkat beban atau weight lifting adalah salah satu latihan kekuatan otot dengan alat bantu berupa beban. Kamu bisa menggunakan beban ringan seperti dumbbell, barbel, dan sebagainya.

Lebih lanjut, angkat beban juga dapat membangun massa otot, meningkatkan kepadatan tulang pinggul, pertumbuhan tulang dan meningkatkan metabolisme. Massa otot yang terbentuk dengan baik dapat memaksimalkan pembakaran kalori dalam tubuh.

Ilustrasi berat badan. Foto: Shutterstock

Banyak ilmuwan telah meneliti berapa banyak kalori yang dibakar selama seseorang melakukan berbagai kegiatan. Berdasarkan penelitian, semakin tinggi intensitas latihan kardio yang dilakukan, semakin besar pula kalori yang terbakar.

Misalnya, seseorang dengan berat badan 73 kg melakukan jogging selama 30 menit dengan kecepatan lari sedang. Hasilnya, ini akan membakar sekitar 250 kalori. Semakin cepat intensitas berlari, dengan durasi jogging yang sama, kalori yang terbakar bisa lebih banyak yakni 350 kalori.

Di samping itu, jika melakukan latihan angkat beban dalam durasi yang sama yaitu 30 menit, kalori yang terbakar hanya sekitar 130-220 kalori. Oleh karena itu, secara umum kardio lebih banyak membakar kalori per sesi latihan dibanding angkat beban.

Masih mengutip dari Healthline, meski angkat beban tidak membakar kalori sebanyak latihan kardio, tetapi angkat beban memiliki manfaat penting lainnya. Angkat beban lebih efektif untuk membangun massa otot yang berpengaruh pada laju metabolisme istirahat.

Lantas, bagaimana bila mengombinasikan keduanya?

Dilansir dari Health, penelitian dari Duke University menunjukkan bahwa partisipan yang melakukan sesi olahraga kombinasi kardio dan angkat beban mampu membakar lemak hingga sebanyak tujuh kilogram. Dengan catatan setelah rutin olahraga selama 47 menit setiap minggu.

Lebih lanjut, American Collage of Sport Medicine (ACSM) mengatakan bahwa total durasi olahraga 150 menit per minggu sangat efektif menurunkan berat badan.

Sentimen: positif (98.5%)