Sentimen
Negatif (80%)
26 Des 2022 : 01.27
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Maumere, Sikka

Rumah dan Perahu Nelayan di Nangahale, Sikka, Rusak Diterjang Gelombang Tinggi

26 Des 2022 : 01.27 Views 3

Kumparan.com Kumparan.com Jenis Media: News

Rumah dan Perahu Nelayan di Nangahale, Sikka, Rusak Diterjang Gelombang Tinggi
Rumah dan Perahu Nelayan di Nangahale, Sikka, Rusak Diterjang Gelombang Tinggi
Keterangan foto:Turap penahan ombak di sepanjang pesisir pantai Desa Nangahale yang ambruk dan diterjang gelombang tinggi. Foto:istimewa.

MAUMERE- Banjir rob disertai gelombang tinggi menerjang permukiman warga di pesisir Desa Nangahale Kecamatan Talibura Kabupaten Sikka, Minggu (25/12/2022).

Akibatnya sebanyak 30 rumah warga, pondok petani garam tradisional dan enam perahu nelayan rusak diterjang gelombang tinggi disertai angin kencang.

Kepala Desa Nangahale, Sahanudin kepada media ini mengatakan, ada 30 rumah warga yang terdampak banjir rob dan gelombang tinggi.

"Yang terdampak sekitar 30 rumah, ada yang patah tiang dan dinding dihantam ombak, ada juga yang ambruk yaitu pondok petani garam dan enam perahu nelayan yang rusak," ungkap Sahanudin.

Dikatakannya, gelombang tinggi yang menghantam pemukiman warga di daerah ini telah terjadi sejak dua hari terakhir. Bahkan gelombang tinggi air laut itu juga disertai angin kencang

Selain merusak rumah warga, gelombang tinggi juga merusak fasilitas publik jalan aspal yang berada di pesisir pantai Nangahale.

Sahanudin mengaku gelombang tinggi rutin melanda daerah ini setiap tahun. Sehingga saat ini warga masih waspada, apalagi gelombang tinggi biasanya terjadi beberapa hari.

Lanjutnya, warga masih waspada karena biasanya gelombang menerjang selama beberapa hari, apalagi sudah ada penyampaian BMKG terkait potensi gelombang tinggi di seluruh wilayah pesisir.

Dikatakannya, kejadian tersebut sudah dilaporkan ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sikka dan dari BPBD sudah datang memantau di lokasi kejadian.

Sementara itu, salah satu warga, Hawiati mengaku terpaksa mengungsi karena rumahnya rusak diterjang ombak

"Saya takut, sementara mengungsi dulu ke rumah orang tua, dapur hanyut dua kamar juga rusak," ujar Hawiati.

Hawiati meminta pemerintah segera membangun tanggul pemecah ombak, untuk mencegah kerusakan akibat terjangan gelombang tinggi yang rutin terjadi setiap tahun.

Sentimen: negatif (80%)