Sentimen
Informasi Tambahan
Event: Piala Dunia 2022
Tokoh Terkait
Yuk Belajar Growth Mindset dari Lionel Messi Buat Kembangkan Karier
Liputan6.com Jenis Media: Ekonomi
Liputan6.com, Jakarta - Di balik aksinya di lapangan sampai menyandang gelar sebagai Greatest of All Time atau pemain terbaik sepanjang masa karena memenangkan Piala Dunia 2022, Lionel Messi ternyata mengadopsi pola pikir berkembang atau dikenal growth mindset dalam menjalani kariernya.
Pemain Argentina yang kini berusia 35 tahun itu juga mampu mencetak rekor tujuh penghargaan Ballon d’Or, yang diberikan kepada pemain sepak bola internasional tahun ini oleh majalah berita Prancis France Football.
Namun, pencapaiannya yang disebut-sebut sebagai pemain terhebat sepanjang masa itu bukan pernah menjadi tujuan Messi.
“Itu tidak mengubah apapun bagi saya untuk menjadi yang terbaik atau tidak,” kata Messi kepada France Football seperti melansir CNBC, Rabu (21/12/2022).
“Dan aku juga tidak pernah mencoba menjadi seperti itu,” tambahnya.
Alih-alih memimpikan superstar sepak bola sebagai seorang anak, dia fokus pada pencapaian tujuan yang lebih kecil, menyelesaikan satu per satu sebelum pindah ke yang berikutnya, katanya.
“Saya berjuang untuk impian saya,” kata Messi. “Awalnya, itu untuk menjadi pemain profesional. Kemudian, saya mencoba melampaui diri saya sendiri dan mencapai tujuan baru setiap tahun.”
Pendekatannya mungkin terdengar asing. Sebab, mengingatkan pada teori pola pikir pertumbuhan psikolog Carol Dweck, yang berpendapat bahwa bakat hanyalah titik awal.
“Dalam mindset berkembang, orang percaya bahwa kemampuan paling dasar mereka dapat dikembangkan melalui dedikasi dan kerja keras,” tulis Dweck dalam studinya tahun 2015 berjudul “Growth”.
Banyak non-atlet memperjuangkan pola pikir pertumbuhan versi mereka sendiri, dari miliarder Mark Cuban hingga aktor Will Smith. Sebuah studi juga menunjukkan bahwa seorang siswa yang diajari “pola pikir berkembang” oleh para pendidik mampu lebih dari rekan-rekan, dari waktu ke waktu.
Tentu saja, Messi selalu menjadi atlet berbakat, meskipun ketika masih kecil sempat didiagnosis kekurangan hormon pertumbuhan pada usia 11 tahun. Namun superstar yang tingginya 5-kaki-7 ini secara konsisten bersikukuh bahwa etos kerja yang kuat memiliki menjadi kunci keberhasilannya yang berkelanjutan.
Sentimen: positif (88.9%)