JORGE Lorenzo beri usul begini agar pamor MotoGP naik lagi. Sang legenda berpendapat bahwa menghilangkan aerodinamika akan membuat balapan kembali menarik seperti dulu.
Seiring dengan berkembangnya zaman, motor MotoGP pun dimodifikasi sedemikian rupa. Belakangan, muncul ada yang namanya aerodinamika.
Pabrikan asal Italia, Ducati, menjadi tim pertama yang menggunakan aerodinamika. Tim asal Borgo Panigale tersebut meniru F1 yang menggunakan aerodinamika saat balapan.
Hal tersebut membuat Desmosedeci memiliki sulit diimbangi oleh tim lainya, sekaligus menjadi motor tercepat di MotoGP. Hasilnya terbukti dengan Francesco Bagnaia yang berhasil menjadi juara MotoGP 2022, meski sempat tertinggal 91 poin dari Fabio Quartararo.
Aerodinamika tidak hanya membuat motor menjadi lebih kencang di lintasan. Namun dapat membantu mengatur temperatur mesin dan ban agar tidak mengalami overheat, ketika melaju kencang.
Kendati demikian, Lorenzo mengakui ingin menghilangkan penggunaan aerodinamika karena mempertimbangkan keamanan para pembalap. Ia menilai apakah para pembalap tetap aman dibiarkan memacu kecepatan motor hingga 400km/jam.
Follow Berita Okezone di Google News