Sentimen
Positif (98%)
22 Des 2022 : 15.10
Informasi Tambahan

BUMN: PTDI

Kab/Kota: bandung, Semarang, Yogyakarta

Mimpi Wujudkan Pesawat R80 Rancangan BJ Habibie, Sejauh Mana?

Detik.com Detik.com Jenis Media: Tekno

22 Des 2022 : 15.10
Mimpi Wujudkan Pesawat R80 Rancangan BJ Habibie, Sejauh Mana?
Jakarta -

Tahun 2017, masyarakat Indonesia mulai menggalang dana untuk membantu mewujudkan pesawat buatan bangsa R80, impian BJ Habibie. Gerakan crowdfunding makin deras mengalir ketika sosok Presiden ke-3 Indonesia itu wafat di tahun 2019.

Putra sulung BJ Habibie, Pakar Teknologi dan Dirgantara Dr Ing Ilham Akbar Habibie, Dipl Ing, MBA, pernah menyebutkan bahwa pesawat jarak menengah R80 adalah impian BJ Habibie untuk Indonesia. Pada 2019, Ilham pernah menyebutkan bahwa pesawat ini ditargetkan terbang perdana pada 2024. Bagaimana progresnya sekarang?

"Saat ini saya sendiri bersama dengan tim yang dulu dibentuk oleh bapak (BJ Habibie) masih melanjutkan proyek R80 ini," kata Ilham Habibie saat berbicara di acara live "Eureka! Inspirasi BJ Habibie dan Teknologi Dirgantara", Senin (19/12).

-

-

Diakui Ilham, pandemi sempat memundurkan perkembangan proyek ini. Ia memastikan timnya terus bekerja mewujudkan mimpi pesawat karya anak bangsa yang dirancang oleh ayahnya.

"Pandemi juga berdampak pada banyak maskapai mengalami tekanan. Ada yang harus berhenti atau mengurangi penerbangan sehingga itu berdampak pada industri kedirgantaraan. Berbicara mengenai pesawat terbang, tekanan ini juga menyebabkan kesulitan untuk melanjutkan produksi. Ada banyak sekali hal mengalami keterlambatan dan penundaan," ujarnya.

Namun demikian, lanjut Ilham, dirinya meyakini kebutuhan akan pesawat terbang, baik di Indonesia maupun di negara lain akan tetap berkembang dengan baik. Ia juga berharap dengan rakyat makin sejahtera, harga tiket pesawat terbang makin terjangkau, maka maskapai dan industri penerbangan bisa berkembang dengan lebih baik.

"Dan apa yang kita buat dengan R80 merupakan satu solusi yang sangat cocok untuk Indonesia. Kenapa? Karena kita berbicara mengenai pesawat terbang untuk jarak pendek yang menggunakan teknologi baling-baling, dan itu sangat irit bahan bakar," ujarnya.

Selain itu, kata Ilham, dibandingkan dengan pesawat jet yang memerlukan landasan lebih panjang, pesawat R80 dirancang bisa mendarat di landasan yang pendek. Pesawat seperti R80 juga cocok untuk rute jarak pendek misalnya Jakarta-Bandung, Bandung-Yogyakarta, atau Jakarta-semarang.

"R80 itu cocok (untuk jarak pendek) karena tidak terbang terlalu lama, rata-rata rutenya untuk pesawat seperti R80 itu kurang lebih 500 km," ujarnya.

Masa Depan Pesawat R80

Selain penggalangan dana dari rakyat Indonesia melalui platform crowdfunding kitabisa.com dan pendanaan dari investor, Ilham berpendapat perlu upaya konsolidasi nasional untuk mewujudkan pesawat R80.

"Kita sudah lama berbicara dengan PT Dirgantara Indonesia untuk bagaimana kita bisa kerja sama. Kemudian setelah itu sudah lebih jelas, kita juga sedang berbicara dengan beberapa pihak di luar negeri untuk membentuk semacam konsorsium," sebutnya.

Kolaborasi dengan pihak luar menurutnya tak kalah penting. Ia kemudian memberi contoh Airbus. Produsen pesawat komersial yang berbasis di Toulouse, Prancis itu awalnya merupakan konsorsium yang terdiri dari gabungan tiga negara, yakni Prancis, Jerman, dan Spanyol.

"Puluhan tahun yang lampau mereka membentuk perusahaan yang kita kenal sekarang sebagai Airbus. Kita bayangkan, Jerman, negara yang sangat kuat dalam hal industri mereka sadar kalau mau sukses secara jangka panjang di bidang ini memang harus berkolaborasi dengan negara lain, saya kira kita pun sebagai negara tidak luput daripada prinsip ini. Alangkah baiknya kita juga berkolaborasi dengan negara lain," ujarnya.

"Banyak sekali kandidat negara yang sudah pernah kita berjumpa, dan kita sudah mulai melakukan adanya diskusi. Tapi memang karena situasi kondisi ekonomi, maka semuanya mengalami pelambanan dan keterlambatan," imbuhnya.

Simak Video "Mengenal Pesawat R80, Pesawat Impian Rakyat Indonesia"
[-]
(rns/rns)

Sentimen: positif (98.8%)