PBSI Buka Suara soal Nova Widianto Pindah ke Malaysia
Kumparan.com Jenis Media: News
Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) buka suara terkait kepergian pelatih ganda campuran, Nova Widianto, ke Malaysia. PBSI mengaku enggan menghalangi pilihan Nova.
Nova diresmikan oleh Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia (BAM) sebagai pelatih ganda campuran pada Rabu (21/12). Pelatih 45 tahun tersebut diikat dengan kontrak berdurasi 2 tahun.
Rionny Mainaky selaku Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI mengaku tak bisa menolak pengunduran diri Nova. Menurutnya, hal itu adalah hak Nova untuk melanjutkan karier di mana pun.
“Keputusan Nova untuk mengundurkan diri dari Pelatnas PBSI tersebut, merupakan hak si pelatih. PBSI tentu tidak bisa menolak,” tutur Rionny dalam keterangan resmi.
“Kami tidak kuasa untuk menghalang-halangi pelatih yang mencari tantangan di mana saja, termasuk di luar negeri,” sambungnya.
Menurut keterangan PBSI, Nova Widianto sudah memberikan surat pengunduran diri pada 1 Desember lalu. Nova bahkan mengaku sudah didekati oleh pihak BAM setelah Jepang Open, Juli lalu.
Adapun yang menjadi alasan Nova mengambil pekerjaan di 'Negeri Jiran' adalah kontrak. Ia mengatakan selama melatih sektor ganda campuran Pelatnas PBSI tidak ada kontrak kerja.
"Memutuskan, sih, sebenarnya itu pilihan, ya. Ini di luar [negeri]. Kadang-kadang di sini, kan, selama ini saya enggak ada kontrak, kan. Dan BAM ada penawaran," kata Nova kepada wartawan di Pelatnas PBSI, Cipayung, Jakarta, Rabu (21/12).
"Pasti penawaran lebih menariklah daripada sebelumnya karena di sini, kan, di rumah sendiri. Kalau ngambil di luar, kalau enggak lebih baik, enggak mungkin [diambil]."
"Dan saya sendiri di sini enggak ada masalah apa-apa secara pribadi. Kemarin juga saya pamit ke Pak Alex [Ketua Harian PBSI]. Semua sudah pamitan, ya, mungkin mereka menyayangkan sebenarnya, tapi sudah menjadi pilihan saya," sambungnya.
Sentimen: negatif (95.5%)