Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Colorado, Tokyo, Los Angeles
Kasus: Insiden penembakan, penembakan
Tokoh Terkait
Picu Kekerasan, Joker Diperkirakan Sulit Tayang di TV Jepang
CNNindonesia.com Jenis Media: Hiburan
Jakarta, CNN Indonesia --
Film Joker berpotensi dilarang tayang di televisi Jepang. Berdasarkan sejumlah pemberitaan, alasan film yang dibintangi Joaquin Phoenix itu dilarang tayang adalah penikaman di Kereta Tokyo pada malam Halloween.
Pada akhir Oktober 2021, seorang pria mengenakan kostum figur Joker dan menikam belasan penumpang. Kepolisian Jepang menyatakan setidaknya 18 orang terluka akibat kejadian itu.
Sang pelaku juga langsung diamankan di tempat kejadian. Dalam pemeriksaan, pelaku mengaku suka karakter Joker dalam film Batman.
Menurut kepolisian, pria 24 tahun bernama Kyota Hattori dan mengaku memang ingin membunuh orang dan dijatuhkan hukuman mati. Dalam kesaksiannya, Hattori mengaku memiliki keinginan untuk dihukum mati sejak Juni lalu.
Dalam film arahan Todd Phillips, terdapat adegan Joker membunuh seseorang di kereta. Sehingga, seperti diberitakan Hype Beast beberapa waktu lalu, hal-hal itu membuat Joker berpotensi dilarang tayang di layar kaca.
Walaupun belum resmi diputuskan, Joker juga diperkirakan sulit tayang di bioskop Jepang pada masa mendatang.
Pada 2019, kekhawatiran sama juga terjadi jelang penayangan perdana Joker di AS. Kala itu, Angkatan Darat AS dan Departemen Kepolisian Los Angeles (LAPD) berjaga saat pemutaran perdana. Bioskop juga melarang penonton datang mengenakan kostum.
Kekhawatiran itu muncul setelah insiden penembakan massal yang terjadi di penayangan film Batman, The Dark Knight Rises, pada 2012 silam di Colorado. Saat itu, 12 orang tewas akibat peluru panas yang dilepaskan secara membabi-buta oleh seorang pria dari depan layar bioskop.
Lanjut ke sebelah...
Picu Kekerasan, Joker Diperkirakan Sulit Tayang di TV Jepang BACA HALAMAN BERIKUTNYA
Sentimen: negatif (99.9%)