Sentimen
Positif (66%)
18 Des 2022 : 15.24
Informasi Tambahan

Grup Musik: BTS

Kab/Kota: London

Review Film: Eternals

CNNindonesia.com CNNindonesia.com Jenis Media: Hiburan

18 Des 2022 : 15.24
Review Film: Eternals
Jakarta, CNN Indonesia --

Eternals rasanya tidak seburuk penilaian dan ulasan yang beredar di media sosial maupun di laman agregator. Film ini sejatinya cukup menyenangkan untuk ditonton karena para karakter yang unik dan visual yang ciamik, terutama bagi penonton awam Marvel.

Eternals mengisahkan sepuluh superhero dari luar angkasa yang bernama Eternals. Mereka adalah Ajak, Sersi, Ikaris, Kingo, Sprite, Phastos, Makkari, Druig, Gilgamesh, dan Thena.

Mereka dikirim oleh Celestial Arishem ke Bumi untuk memusnahkan invasi Deviant pada 5000 Sebelum Masehi atau sejak awal peradaban manusia. Deviant dikisahkan sebagai musuh bebuyutan manusia.

-

-

Mereka terakhir kali membunuh Deviant terakhir pada tahun 1500-an dan setelah itu, mereka hidup terpisah dan tersebar di seluruh penjuru Bumi.

Ryan dan Kaz Firpo, Chloe Zhao, dan Patrick Burleigh selaku penggarap cerita dan naskah memanfaatkan premis tersebut untuk membawa penonton keliling dunia.

Mulai dari London, Australia, India, Mesopotamia, hingga Babylonia. Keindahan tempat-tempat ini diperlihatkan dengan jelas dalam Eternals.

Sementara itu, selayaknya film Marvel pada umumnya, adegan laga menjadi sajian yang mesti dipersiapkan dengan matang. Berbagai adegan laga dalam Eternals ini ditampilkan dengan cukup baik dengan efek-efek visual yang memukau.

Namun kelebihan utama Eternals justru ada pada karakternya. Meski terdiri dari sepuluh superhero, karakter para Eternals dibuat unik dan berbeda satu sama lain.

Keputusan memodifikasi sejumlah tokoh superhero dari karakter aslinya dalam versi komik digarap dengan cukup baik dan bukan cuma sekadar untuk menyesuaikan pasar atau hanya atas nama 'keberagaman'.

Chloe Zhao selaku sutradara jelas memiliki tantangan untuk mengenalkan seluruh 10 superhero Eternal dalam satu film yang berdurasi terbatas. Namun ia berhasil menaklukkan tantangan itu dalam 157 menit.

Film ini menggambarkan setiap Eternal dengan cukup jelas, mulai dari latar belakang, kekuatan, hingga kehidupan mereka setelah berbaur dengan manusia.

Komposisi antar karakter juga dibuat seimbang. Setiap Eternals ditampilkan memiliki kelebihan dan kekurangan sendiri sehingga tidak ada yang lebih menonjol dibanding yang lain.

Marvel juga memilih untuk merangkul kelompok minoritas seperti difabel dan bukan hanya mereka dari kelompok LGBT. Hal itu terlihat dari Lauren Ridloff yang memerankan Makkari. Ridloff diketahui aktris tuli sejak lahir.

Kehidupan Eternals setelah berbaur dengan manusia juga dikemas dengan cukup menarik. Mulai dari Sersi (Gemma Chan) yang menjadi guru, hingga Kingo (Kumail Nanjiani) yang bertransformasi menjadi aktor Bollywood.

Tak perlu mempertanyakan bagaimana performa para pemain Eternals. Richard Madden (Ikaris), Gemma Chan (Sersi), Salma Hayek (Ajak), Angelina Jolie (Thena), Don Lee (Gilgamesh), Brian Tyree Henry (Phastos), Barry Keoghan (Druig), Lia McHugh (Sprite), Kumail Nanjiani (Kingo), dan Lauren Ridloff (Makkari) sudah cukup baik membawakan karakter mereka.

Ditambah, mereka juga mampu menampilkan ikatan emosional di antara para pemain. Salah satunya soal asmara Sersi dengan Ikaris, serta Makkari dengan Druig. Hal itu cukup memperkaya kisah para Eternal mengingat mereka dikisahkan telah hidup selama ribuan tahun.

Secara penggarapan cerita, Eternals tampak memang ramah bagi penonton awam Marvel. Alur ceritanya mudah dicerna dengan narasi pada bagian awal, hingga perkembangannya ketika para Eternal berkonflik dengan penciptanya, Celestials.

Seperti film Marvel yang lain, bumbu-bumbu komedi tak lupa diselipkan di dalam cerita. Materi komedinya juga terbilang mudah ditangkap penonton, apalagi mereka yang berasal dari kota besar.

Eternals juga menyesuaikan diri dengan situasi dunia terkini. Misalnya saja Sersi yang kecanduan gawai, Kingo yang menggarap vlog, serta nama BTS yang juga dibawa dalam film ini.

Pada intinya, Eternals masih tergolong menyenangkan untuk ditonton. Meskipun film ini masih dibayang-bayangi kritik dari para kritikus dan pencinta film Marvel.

[Gambas:Youtube]

(fby/end)

[-]

Sentimen: positif (66.7%)