Sentimen
Informasi Tambahan
Event: Pilkada Serentak
Tokoh Terkait
Jelang Tahun Politik, Bawaslu Ajak Kemenag Tangani Politisasi SARA
Liputan6.com Jenis Media: Politik
Liputan6.com, Jakarta - Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI Rahmat Bagja mengajak Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumad untuk bersama-sama menangani politisasi indentitas, menjelang tahun politik.
Hal ini disampaikan Rahmat Bagja saat menemui Menag di kantor pusat Kementerian Agama, Jakarta, Jumat 16 Desember 2022. Pertemuan itu mendiskusikan upaya pencegahan praktik politik identitas jelang tahun politik.
"Memang kita perlu kesepakatan bersama menangani politisasi identitas, atau politisasi SARA. Ini yang Bawaslu coba dalam beberapa pertemuan untuk mendiskusikan hal ini," kata Rahmat Bagja dikutip dari siaran pers, Sabtu (17/12/2022).
Sementara itu, Yaqut mengapresiasi upaya Bawaslu dalam upaya menangani politisasi identitas atau politisasi SARA tersebut. Dia menyadari bahwa hal tersebut tak mudah ditangani di tahun politik.
"Saya turut senang jika banyak pihak yang terlibat menangani persoalaan yang substantif ini. Terus terang, pekerjaan ini tidak mudah. Menjaga republik ini tidaklah mudah, harus banyak yang terlibat," jelas Gus Yaqut.
Dalam pertemuan itu, dibahas juga tentang larangan kampanye di tempat ibadah dan tempat pendidikan. Aturan itu tertuang dalam Pasal 280 huruf h UU 7/2017 tentang Pemilu.
Sebelumnya, Bawaslu merilis lima provinsi dengan tingkat kerawanan tertinggi dalam penyelenggaraan Pemilu 2024. Hal ini berdasarkan Indeks Kerawanan Pemilu (IKP) 2024 mengacu pada pendekatan hasil input Bawaslu Provinsi.
"Jika mengacu pendekatan pertama, yakni hasil input Bawaslu provinsi, IKP Pemilu dan Pemilihan Serentak 2024 mencatatkan ada lima provinsi atau 15 persen yang masuk kategori kerawanan tinggi," ujar anggota Bawaslu RI Lolly Suhenty saat menyampaikan paparan dalam acara Launching Indeks Kerawanan Pemilu dan Pemilihan Serentak 2024 di Jakarta, Jumat (16/12/2022).
Lima provinsi tersebut adalah DKI Jakarta dengan skor kerawanan sebesar 88,95, Sulawesi Utara (87,48), Maluku Utara (84,86), Jawa Barat (77,04), dan Kalimantan Timur (77,04).
Sentimen: positif (88.3%)