Adaro Energy Bakal Cicip Bisnis Aluminium
CNNindonesia.com Jenis Media: Ekonomi
Jakarta, CNN Indonesia --
PT Adaro Energy Indonesia Tbk bakal mencicipi industri aluminium sebagai bagian dari diversifikasi portofolio bisnis perusahaan.
Direktur Utama Adaro Garibaldi Thohir menyebut secepatnya perusahaan akan masuk ke bisnis aluminium.
"Diharapkan tahun ini dan 2023 pembangunan smelter sudah bisa dimulai, sehingga pada 2024 pembangunannya sudah selesai," ujarnya dilansir Antara, Selasa (19/4).
Emiten bursa dengan kode ADRO itu ingin merambah industri aluminium agar dapat berkontribusi pada pengembangan kendaraan listrik dan baterai listrik.
Saat ini, perusahaan masih berkutat dengan bisnis pertambangan dan dikenal sebagai produsen batu bara terbesar kedua di Tanah Air.
Namun, perusahaan mendirikan anak usaha, yakni PT Adaro Aluminium Indonesia, dan telah menandatangani Letter of Intention to Invest senilai Rp10,4 triliun untuk membangun smelter aluminium di kawasan industri hijau Kalimantan Utara.
Pengembangan smelter itu diharapkan akan mendukung program hilirisasi sektor pertambangan agar menambah nilai jual dari produk yang dihasilkan.
Boy Thohir, panggilan akrab Garibaldi, menuturkan perusahaan masuk ke industri aluminium seiring dengan transformasi ADRO menuju empat pilar bisnis, yaitu coal (batu bara), mineral, clean energy, dan Adaro green industry.
Keinginan tersebut datang setelah Boy Thohir mengunjungi pabrik pembuatan kendaraan listrik di AS yang sebagian besar komponennya berasal dari aluminium.
"Saat ini, sudah ada teknologi mobil listrik berbahan aluminium, seperti yang digunakan oleh mobil listrik Lucid. Semuanya serba aluminium, mulai dari rangka mesin hingga bodi mobil. Jadi berbobot sangat ringan," terang dia.
[-]
(bir/agt)
[-]
Sentimen: positif (79.5%)