Sentimen
Negatif (88%)
15 Des 2022 : 18.22
Informasi Tambahan

Brand/Merek: Yamaha, Ducati

Event: MotoGP

Alasan Francesco Bagnaia Hampir Dilarang Balapan MotoGP : Okezone Sports

16 Des 2022 : 01.22 Views 2

Okezone.com Okezone.com Jenis Media: Sport

Alasan Francesco Bagnaia Hampir Dilarang Balapan MotoGP : Okezone Sports

PEMBALAP Ducati Lenovo, Francesco Bagnaia ternyata hampir dilarang balapan di MotoGP. Larangan tersebut ternyata datang dari ayah Bagnaia, bahkan sang ayah juga sempat mengancam Pecco -sapaan akrab Bagnaia.

Sebagaimana diketahui, Francesco Bagnaia berhasil meraih gelar juara MotoGP 2022. Ia mampu tampil konsisten di paruh kedua musim 2022 dan memastikan tempat di puncak klasemen akhir dengan koleksi 265 poin.

Francesco Bagnaia

Bagnaia sukses mengungguli pesaing terdekatnya kala itu yakni Fabio Quartararo (Monster Energy Yamaha). Kedua pembalap di klasemen teratas MotoGP 2022 itu terpaut 17 poin.

Awalnya, tak ada yang menyangka kalau Bagnaia akan menjadi juara MotoGP 2022. Hal itu dikarenakan dirinya tertinggal jauh dari Fabio Quartararo pada paruh musim 2022.

Namun, ia mampu mengevaluasi diri dan meminimalisir kesalahan-kesalahan di paruh kedua. Bahkan, Bagnaia juga tampil ciamik sehingga sukses merebut posisi teratas di papan klasemen dan menjadi juara.

Ternyata, Bagnaia juga sempat mengalami kesulitan di awal kariernya. Pecco sempat dilarang mengarungi dunia balap oleh sang ayah, Pietro Bagnaia yang khawatir dengan mimpi Bagnaia di lintasan.

“Kami hanya sekali bertengkar. Saya mengancamnya bahwa kami akan berhenti. Ada orang tua yang bertengkar untuk hal-hal yang terjadi di lintasan,” kata Pietro Bagnaia dikutip via Crash.net pada Kamis (15/12/2022).

“Adegan yang terburuk dan Pecco kecewa, sebagian karena ia jadi gugup di luar batas dan sebagian karena saya menjauhkan diri dari kekacauan yang sejujurnya saya temukan tidak pada tempatnya,” sambung Pietro.

Francesco Bagnaia

Lebih lanjut, Pietro Bagnaia mengaku jika ia mengatakan akan mengganti olahraga Bagnaia. Sebab ia melihat Pecco lebih banyak menderita ketimbang untuk bersenang-senang.

“Saya mengatakan kepadanya jika lingkungannya seperti ini, dia terus menderita begitu banyak daripada hanya berpikir untuk bersenang-senang, kami akan berganti olahraga,” sambung ayah Bagnaia.

“Dia tidak mengatakan apa-apa lagi dan itulah satu-satunya momen saya meninggalkan suara saya kepadanya sepanjang kariernya,” tutupnya.

Sentimen: negatif (88.9%)