BI Respons Aksi Cuci dan Setrika Uang yang Viral di Sosial Media
CNNindonesia.com Jenis Media: Ekonomi
Bank Indonesia (BI) angkat suara soal aksi mencuci uang yang viral di sosial media Instagram beberapa waktu lalu. Bank sentral mengimbau masyarakat agar menjaga uang lantaran rupiah menjadi salah satu simbol kedaulatan negara.
"Kalau menurut panduan kami di Bank Indonesia ya harus menjaga rupiah karena ini kan lambang kedaulatan juga dan biaya percetakannya mahal. Jadi kalau dicuci dan sampai rusak ya termasuk (tindakan) merusak," ungkap Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono kepada CNNIndonesia.com, Kamis (14/4).
Apabila uang yang dicuci mengakibatkan rupiah rusak, maka bisa dijerat dengan hukuman sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. Walau demikian, Erwin mengaku pihaknya tak akan melakukan hal tersebut kepada pembuat video.
"Pada prinsipnya jangan sampai merusak saja, apalagi (biaya) cetaknya itu mahal. Ya memang ada unsur hukum di sana, tapi enggak perlu masuk ke sana ya," katanya.
Erwin hanya mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk menjaga rupiah dengan baik. Apabila uang yang dimiliki memang sudah rusak, ia lebih menganjurkan untuk menggantinya ke kantor cabang BI terdekat di seluruh Tanah Air.
"Tapi kalau memang sudah rusak banget ya diganti saja gitu ke kantor cabang BI di seluruh Indonesia. Kalau gantinya di BI enggak ada biayanya kok, gratis," ujarnya.
Sebelumnya, media sosial Instagram diramaikan dengan sebuah video yang memperlihatkan seseorang tanpa identitas mencuci uang untuk keperluan lebaran.
"Biar bocil (anak-anak) seneng dikasih uang baru pas Lebaran," tulis video tersebut, seperti diunggah @pekalonganinfo, Selasa (12/4).
Tak hanya mencuci, pembuat video juga menjemur di sepeda dan menyetrika uang tersebut agar nampak seperti uang baru. Hingga saat ini, video tersebut telah meraup 5.725 tanda suka dan banyak dikomentari lucu oleh warganet sebagai tindakan pencucian uang yang sebenarnya.
[-]
(fry/bir)Sentimen: negatif (66.3%)