Sentimen
Informasi Tambahan
Event: Rezim Orde Baru
Kab/Kota: Semarang
Tokoh Terkait
Ca Bau Kan hingga Kerudung Merah Kirmizi
Detik.com Jenis Media: Hiburan
Sejak awal dekade 1970, Remy Sylado mengagas teori terbaru dalam dunia puisi yang bernama 'puisi mbleng'. Puisi nakal yang tak beraturan tersebut mendobrak rezim Orde Baru yang dipandang feodal. Gerakan 'mbeling' sukses mempengaruhi para seniman di bawahnya dalam industri buku dan sastra, teater, maupun seni.
Kini sastrawan pencetus puisi mbeling itu berpulang di usia 77 tahun. Lebih dari 50 novel dan ratusan puisi pernah dibuatnya semasa hidup, berikut 5 karya Remy Sylado yang fenomenal:
1. Novel Ca Bau Kan: Hanya Sebuah Dosa
Ingat lagi film Ca Bau Kan yang sukses diadaptasi Nia Dinata ke layar lebar dan menuai kontroversi, ada nama Remy Sylado di belakangnya. Novel yang diterbitkan tahun 1999 menceritakan kisah cinta antara Tinung, seorang perempuan Betawi yang berprofesi sebagai seorang ca-bau-kan (gundik di masa Hindia Belanda), dan Tan Peng Liang, seorang pengusaha tembakau dan candu Peranakan asal Semarang.
5 Novel Karya Remy Sylado: Ca Bau Kan hingga Kerudung Merah Kirmizi Foto: IstimewaAlkisah, penuturan novel ini melalui narasi seorang anak yang tinggal di Belanda dan mencari asal muasal dari orang tuanya. Karya yang menjadi kontroversi karena kisahnya antara etnis pribumi dan Tionghoa di era tersebut.
2. Menunggu Matahari Melbourne
Remy Sylado menerbitkan novel Menunggu Matahari Melbourne pada 2004 tentang pelajar Indonesia bertemu dengan mahasiswa Australia yang bertemu di Bandara Bali ketika menunggu pesawat menuju Melbourne. Karya ini penuh dengan kritik sosial tentang etnis dan agama.
5 Novel Karya Remy Sylado: Ca Bau Kan hingga Kerudung Merah Kirmizi Foto: Istimewa
3. Sam Po Kong
Novel Sam Po Kong bergenre sejarah itu menceritakan tentang Kaisar Ming, Yung Lo, memberi kepercayaan kepada Ceng Ho, sebagai orang paling dipercaya yang telah berjasa baginya, untuk memimpin pelayaran muhibah ke Nusantara.
5 Novel Karya Remy Sylado: Ca Bau Kan hingga Kerudung Merah Kirmizi Foto: IstimewaDiam-diam Menteri Keuangan menyelundupkan dua orang yang jahat di dalam kapal induk. Yang satu insaf tapi tidak berani pulang ke Cina, yang satunya lagi menjadi buron dan tidak jera melakukan kejahatan.
Cerita yang berpijak pada garis besar sejarah abad ke-15 ini direka dengan dongeng yang dituturkan dari mulut ke mulut, kemudian dibangun dengan imajinasi menurut bagan-bagan yang khas novel atas berbagai sosok yang mewakili perangainya masing-masing.
4. Puisi Mbeling
5 Novel Karya Remy Sylado: Ca Bau Kan hingga Kerudung Merah Kirmizi Foto: IstimewaPada 2005, kumpulan puisi Mbeling yang telah digagasnya sejak dekade 1970an itu terbit. Ada 4 bagian yang dirangkum dalam buku tersebut, yakni Sebelum 1972 (21 puisi), Sepanjang 1972 (79 puisi), Setelah 1972 (27 puisi) dan Cerita-cerita Antara 1970-2003 (17 puisi).
5. Kerudung Merah Kirmizi
Melalui novel Kerudung Merah Kirmizi, nama Remy Sylado diganjar mendapatkan hadiah Kusala Sastra Khatulistiwa 2002. Melalui karya ini pula, Remy Sylado meraih Penghargaan Sastra Badan Bahasa (2006). Kerudung Merah Kirmizi mengangkat sepenggal kisah tentang kasih-asmara anak manusia di bawah suasana penindasan sewenang-wenang pada masa Orde Baru.
5 Novel Karya Remy Sylado: Ca Bau Kan hingga Kerudung Merah Kirmizi Foto: IstimewaSimak Video "Sastrawan Remy Sylado Meninggal Dunia"
[-]
(tia/tia)
Sentimen: positif (98.8%)