Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: London
Tokoh Terkait
Anya Taylor-Joy Curhat Pengalaman Nyanyi di Last Night in Soho
CNNindonesia.com Jenis Media: Hiburan
Anya Taylor-Joy mengungkapkan Last Night in Soho memberikannya pengalaman baru sebagai aktris. Dalam film tersebut, dirinya bernyanyi secara langsung di hadapan banyak orang demi perannya sebagai Sandie.
Sandie merupakan perempuan muda yang elegan, trendi. dam bertekad untuk menjadi penyanyi. Ia juga menampilkan kemampuannya menari dengan indah bersama Jack (Matt Smith), manajer sukses yang ingin mempromosikan Sandie.
"Itu jelas jadi pengalaman baru dalam memperlihatkan seluruh diri anda saat itu," kata Anya Taylor-Joy dalam sebuah wawancara beberapa waktu lalu.
Ia juga mengaku sangat menikmati pengalaman tersebut walau sempat gelisah saat bernyanyi di depan semua orang di lokasi syuting, termasuk sutradara dan penulis, Edgar Wright
"Tapi itu sangat menyenangkan dan saya sangat menikmati kesempatan itu," tuturnya.
Focus Features selaku rumah produksi juga merilis secara resmi video musik Anya Taylor-Joy menyanyikan lagu Downtown dalam Last Night in Soho.
Downtown merupakan lagu yang dinyanyikan Sandie saat mengikuti audisi untuk pemilik klub malam Soho milik Petula Clark.
Lirik lagu itu merepresentasikan keputusasaan dan kerinduan akan hal-hal yang lebih besar. Seluruh lirik itu dikombinasikan dengan baik oleh Steven Price, komposer pemenang Oscar untuk scoring Gravity.
[Gambas:Youtube]
Seluruh lagu yang ditampilkan dalam Last Night in Soho dipilih langsung oleh Edgar Wright. Faktanya, playlist untuk film tersebut telah ada lebih dulu daripada naskahnya.
"Sama seperti menggunakan Post-it untuk menuliskan ide film, saya hampir menggunakan lagu-lagu tersebut sebagai pengingat," kata Edgar Wright.
Last Night in Soho fokus pada Eloise (Thomasin McKenzie) calon perancang busana dengan bercita-cita tinggi yang secara misterius masuk era 1960-an. Di sana, ia bertemu dengan calon penyanyi yang begitu mempesona.
Namun, seiring berjalannya cerita, perjalanan Eloise ke masa lalu mengungkapkan kenyataan gelap dan mengganggu bagi para perempuan di pusat kota London pada 1960-an.
Film untuk dewasa tersebut bisa disaksikan di jaringan bioskop Indonesia sejak 3 November 2021.
(chri/chri)[-]
Sentimen: positif (94%)