Kota Odesa di Ukraina selatan tanpa listrik pada Sabtu (10/12) setelah serangan malam hari oleh drone kamikaze buatan Iran yang diluncurkan oleh Rusia.

"Sampai sekarang, kota ini tanpa listrik," kata Kyrylo Tymoshenko, Deputi Administrasi Kepresidenan, melalui Telegram, dikutip dari AFP.

Hanya infrastruktur penting termasuk rumah sakit dan bangsal bersalin yang memiliki akses listrik.

"Situasinya tetap sulit, tapi terkendali," kata Tymoshenko.

Maksym Marchenko, gubernur wilayah Odesa, mengatakan Rusia telah menyerang kota itu dengan drone kamikaze dalam semalam.

"Akibat serangan tersebut, hampir semua distrik dan tempat tinggal di wilayah kami padam listrik," katanya.

Marchenko mengatakan, dua drone ditembak jatuh oleh unit pertahanan udara Ukraina.

Pelabuhan Laut Hitam Odesa adalah tujuan liburan favorit bagi banyak orang Ukraina dan Rusia sebelum Presiden Vladimir Putin melakukan operasi militer khusus pada 24 Februari. Di sisi lain, tindakan militer ini disebut sebagai invasi.

Pada hari Jumat, Kiev mengatakan wilayah selatan negara yang dilanda perang termasuk Odesa mengalami pemadaman listrik terburuk beberapa hari setelah serangan terbaru Rusia yang sistematis di jaringan energi Ukraina.

Rusia menembakkan puluhan rudal jelajah ke infrastruktur utama di Ukraina pada hari Senin lalu. Rusia disebut menargetkan infrastruktur Ukraina karena militernya berhasil dipukul mundur di beberapa wilayah.

Pada hari Kamis, Putin menyebut akan terus menggempur jaringan energi Ukraina meskipun protes terhadap serangan telah terjadi, sebab menyebabkan jutaan orang kedinginan dan kegelapan di musim dingin di sana.