Sentimen
Positif (96%)
10 Des 2022 : 11.15

Mengintip Peran Swasta Wujudkan Indonesia jadi Poros Maritim Dunia

Liputan6.com Liputan6.com Jenis Media: Ekonomi

10 Des 2022 : 11.15
Mengintip Peran Swasta Wujudkan Indonesia jadi Poros Maritim Dunia

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, Indonesia menargetkan menjadi pusat peradaban maritim pada 2045. Indonesia sempat menjadi pusat peradaban maritim tetapi berpuluh-puluh tahun yang lalu.

Luhut menjelaskan, target menjadi pusat peradaban maritim pada 2045 sangat mungkin terwujud. Para pakar dunia melihat bahwa langkah Indonesia mengelola maritim saat ini bisa menjadi mesin mencapai target. 

"Ramalan dunia mengatakan bahwa Indonesia ini akan menjadi salah satu empat besar ekonomi dunia pada tahun 2045-2050," ungkap Luhut Binsar Pandjaitan dalam pidato perayaan Puncak Hari Maritim, Selasa (27/9/2022).

Namun, ujar Luhut, untuk mencapai target tersebut diperlukan kekompakan masyarakat Indonesia. Terlebih, saat ini dan di masa-masa depan, ancaman krisis global tengah menghantui dunia.

Meski demikian, Luhut menegaskan agar target tersebut diupayakan dalam sikap optimis sehingga pada 2045, Indonesia meraih kejayaan pada sektor maritim.

"Indonesia emas pada 2045 nanti harus menjadikan momentum kejayaan maritim kita sebagai pusat peradaban maritim dunia, pada generasi penerus calon pimpinan bangsa kita dapat memberikan arah kebijakan dan panduan yang diyakini akan mengantarkan meraih kejayaan maritim pada tahun 2045," jelasnya.

Dalam kesempatan tersebut, Luhut juga memberikan penghargaan kepada Dr. Mochtar Kusumaatmadja pada bidang kemaritiman. Luhut menuturkan bahwa peran Mochtar terhadap kedigdayaan Indonesia sebagai bangsa maritim sangat besar.

Bahkan perannya tersebut dapat dibuktikan saat Indonesia menjadi bagian dari konvensi hukum laut internasional.

Atas peran tersebut, Ia menyatakan bahwa pemerintah berkomitmen mengembalikan kejayaan Indonesia sebagai bangsa maritim, dengan catatan seluruh masyarakat Indonesia tetap kompak.

"Kita juga bisa menjadi bangsa yang besar, sekali lagi dalam keadaan situasi dunia saat ini kita harus kompak, apapun tantangan kita akan bisa hadapi," pungkasnya.

Sentimen: positif (96.2%)