Sentimen
Positif (80%)
9 Des 2022 : 19.30
Informasi Tambahan

BUMN: BTN

Kab/Kota: Malang

Tokoh Terkait

Tolaram Borong Saham Bank Amar (AMAR), Ini Profilnya

10 Des 2022 : 02.30 Views 2

CNBCindonesia.com CNBCindonesia.com Jenis Media: Ekonomi

Tolaram Borong Saham Bank Amar (AMAR), Ini Profilnya

Jakarta, CNBC Indonesia - Tolaram sebagai pemegang saham pengendali PT Bank Amar Indonesia Tbk (Amar Bank), membeli 50 juta saham AMAR pada 5 Desember 2022 dan selanjutnya 24,4 juta saham AMAR pada 8 Desember 2022.

Vishal Tulsian, Presiden Direktur Amar Bank juga menambah kepemilikannya dengan membeli 14,63 juta saham tambahan di AMAR. Eka Banyuaji, Direktur SME, Korporasi, dan Operasional Amar Bank membeli 4,77 juta saham pada 8 Desember 2022. Total nilai gabungan dari pembelian saham tersebut adalah sekitar Rp 26,8 miliar.

Navin Nahata, Managing Director Fintech dan Infrastructure Tolaram mengatakan, dengan rights issue yang sedang berjalan, Amar Bank akan berada dalam posisi yang kuat dengan modal inti yang melebihi Rp 3 triliun pada akhir 2022.

-

-

"Pada 2023, Amar Bank dapat fokus pada perkembangan Tunaiku (platform pinjaman digital) yang pesat, dengan target kenaikan aset menjadi Rp 20-25 triliun. Hal ini akan memperkuat posisi Amar Bank sebagai bank digital terkemuka untuk ritel dan UMKM di Indonesia," ungkap Navin dalam keterbukaan informasi, Jumat (9/12/2022).

Vishal Tulsian, Presiden Direktur Amar Bank mengatakan dengan modal yang meningkat, dapat dana bisa digunakan secara efektif untuk melaksanakan rencana guna melayani nasabah UMKM dengan lebih baik lagi.

"Hal ini merupakan kesempatan di mana kami dapat dengan cepat menciptakan dampak sosial yang besar dengan memanfaatkan kemampuan teknologi yang canggih dan pengetahuan akan pasar yang mendalam dari mitra kami, Investree," pungkas dia.

Tolaram Grup diketahui didirikan oleh Khanchand Vaswani, anak bungsu dari Seth Tolaram, dokter di SIndh, dahulu merupakan bagian dari British India dan sekarang berada di wilayah yurisdiksi Pakistan.

Khanchand dan keluarganya pindah ke Indonesia pada tahun 1948 sebagai pengungsi lalu setelah banting tulang berapa lama mampu mendirikan bisnis ritel di Malang yang menjual tekstil. Setelah bisnis diwariskan ke anaknya, Pada 1970-an, perusahaan mengarahkan pandangannya ke luar negeri dan memindahkan kantor pusatnya ke Singapura pada tahun 1975.

Selama beberapa dekade berikutnya, bisnis yang berkembang membawa Tolaram ke 18 negara di seluruh dunia, termasuk Afrika, Eropa, AS, dan bagian lain Asia.

Saat Tolaram memperingati lebih dari 70 tahun pertumbuhan, perjalanan bisnisnya berlanjut dengan usaha baru yaitu kemitraan dan pasar.

Tiga bisnis utama Tolaram adalah barang konsumer, layanan teknologi finansial serta infrastruktur dan industri.

Sebagian besar bisnis barang konsumernya berfokus di wilayah Afrika, begitu pula dengan bisnis perusahaan di sektor infrastruktur dan industri.

Sementara untuk sektor fintech, Tolaram secara khusus menyasar pasar negara berkembang (emerging market) dengan tiga perusahaan beroperasi di Indonesia dan satunya lagi beroperasi di Brazil.

Selain Bank Amar yang 30% sahamnya dikuasai Tolaram, perusahaan yang berkedudukan di Singapura tersebut juga memiliki dua platform fintech yang terafiliasi dengan Bank Amar yakni Tunaiku dan Senyumku.

Dalam website resminya Tunaiku mengklaim sebagai teknologi finansial pertama di Indonesia dan mulai beroperasi tahun 2014 yang bergerak menyediakan pinjam uang online tanpa agunan hingga Rp 20 juta.

Tolaram merupakan perusahaan tertutup dan tidak diperdagangkan secara langsung oleh publik. Tahun 2018 lalu, Bloomberg Quint memperkirakan valuasi Tolaram Group mencapai US$ 1,8 miliar atau setara dengan Rp 25,83 triliun (kurs Rp 14.350).


[-]

-

Disuntik Rp 4,13 Triliun, BTN Sebar Buat KPR
(tep/ayh)

Sentimen: positif (80%)