5 Fakta GOTO Buka-bukaan soal Saham yang ARB Berjilid-jilid
Detik.com Jenis Media: Ekonomi
Saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) beberapa hari ini berturut-turut mengalami penurunan paling bawah dalam sehari atau auto reject bawah (ARB). Bos besar GOTO pun buka suara.
Berikut fakta-faktanya:
1. Saham GOTO ARB 6 Kali Berturut-turut
Saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) masih mengalami penurunan lagi saat pembukaan perdagangan, Kamis (8/12/2022). Saham emiten ini lagi-lagi mengalami penurunan paling bawah dalam sehari atau auto reject bawah (ARB).
Dikutip dari data RTI, pukul 09.07 saham GOTO sejak pagi tadi sudah turun 7 poin atau sebesar 6,64% ke level Rp 100 dari posisi sebelumnya Rp 107.
Pada pembukaan waktu tersebut, sebanyak 166,38 juta saham GOTO sudah ditransaksikan. Nilai transaksinya mencapai Rp 16,63 miliar.
Saham GOTO sendiri sudah mengalami penurunan hingga ARB setidaknya 6 kali sejak 1 Desember. Setiap hari perdagangan saham hingga hari ini saham GOTO terus turun hingga ARB.
2. Faktor Ekonomi hingga Persaingan
Presiden PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) Patrick Cao mengatakan penyebab penurunan saham perusahaan di antaranya mulai dari kondisi makro ekonomi, pasar modal, kondisi, persaingan, dan kinerja perusahaan.
"Fluktuasi harga saham sama seperti saham perusahaan publik lainnya, merupakan mekanisme pasar yang dipengaruhi berbagai faktor, tidak terbatas kondisi makro ekonomi, pasar modal, kondisi, persaingan, dan kinerja perusahaan," katanya dalam public expose GOTO secara virtual, Kamis (8/12/2022).
Dia juga mengakui berakhirnya periode lock up saham GOTO pada 30 November 2022 kemarin juga turut menambah beban saham perusahaan. Sebab para investor jumbo sebelum IPO sudah bisa merealisasikan keuntungannya dengan menjual saham perusahaan
3. Investor Jumbo Jual Saham
Selain itu, penurunan saham juga disebabkan, banyak investor besar yang menjual kepemilikannya. Proses penjualan saham ini dilakukan setelah periode lockup atau penguncian saham dibuka pada 30 November 2022 kemarin.
"Dengan berakhirnya lockup, jumlah saham yang beredar di pasar yang mengakibatkan peningkatan transaksi jual beli saham. Hal ini dapat dikarenakan oleh beberapa hal, antara lain, investor awal yang masuk di harga lebih rendah yang merealisasikan keuntungan," tuturnya.
"Berakhirnya masa investasi untuk investor finansial, dan keutuhan likuiditas di akhir tahun untuk kebutuhan likuiditas lainnya," lanjutnya.
Menurut Patrick, semua faktor tersebut di luar kendali perusahaan. "Banyak hal variable ini merupakan di luar kontrol dan pengetahuan perusahaan," lanjutnya.
4. Pede Investor Jumbo Masih Percaya
Meski banyak investor kelas kakap yang menjual investasinya, GOTO masih percaya para investornya masih memiliki kepercayaan pada fundamental perusahaan. Perusahaan juga memaklumi jika para investor tersebut melakukan penjualan saham.
"Merupakan hal yang lazim bagi pemegang saham untuk mencari likuiditas setelah lockup berakhir. Apalagi jika mereka merupakan investor awal perusahaan. Kami meyakini secara umum mereka terus percaya pada fundamental dan potensi pertumbuhan bisnis GOTO ke depan," ungkapnya.
5. Pastikan Perusahaan Bakal Untung
Patrick memastikan perusahaan tetap akan fokus mendorong kinerja perusahaan melalui produk-produk perseroan. Kemudian, efisiensi juga akan dilakukan untuk mempercepat perusahaan mendapatkan profit atau laba meningkat.
"Perusahaan terus fokus untuk mendorong pertumbuhan prospek produk yang berkelanjutan, meningkatkan keterlibatan dari pengguna berkualitas, dan meningkatkan efisiensi untuk mempercepat jalur kami menuju profitabilitas," tutupnya.
(ada/das)Sentimen: netral (96.6%)