Sentimen
Informasi Tambahan
BUMN: Garuda Indonesia
Kasus: zona merah
Tokoh Terkait
Rupiah Keok ke Rp14.373 Gegara Kenaikan Imbal Hasil Surat Utang AS
CNNindonesia.com Jenis Media: Ekonomi
Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.373 per dolar AS di perdagangan pasar spot pada Senin (11/4). Mata uang Garuda melemah 12 poin atau 0,08 persen dari Rp14.361 per dolar AS pada Jumat (8/4).
Rupiah kompak berada di zona merah dengan hampir seluruh mata uang Asia, seperti won Korea Selatan yang melemah 0,52 persen, yen Jepang minus 0,43 persen, dan ringgit Malaysia minus 0,1 persen.
Begitu juga dengan dolar Singapura minus 0,09 persen, yuan China minus 0,06 persen, dan baht Thailand minus 0,05 persen. Sementara dolar Hong Kong stagnan.
Mayoritas mata uang utama negara maju juga melemah dari dolar AS. Hanya euro Eropa yang menguat 0,14 persen.
Sisanya, rubel Rusia melemah 5,9 persen, dolar Australia minus 0,32 persen, dolar Kananda minus 0,22 persen, franc Swiss minus 0,13 persen, dan poundsterling Inggris minus 0,12 persen.
Analis Pasar Uang Ariston Tjendra mengatakan mayoritas mata uang dunia tertekan dari dolar AS karena sentimen kenaikan tingkat imbal hasil surat utang Amerika Serikat, US Treasury bertenor 10 tahun ke level 2,7 persen. Hal ini menguatkan ekspektasi pasar terhadap pengetatan kebijakan moneter bank sentral AS, The Federal Reserve dalam waktu yang cepat.
"Ini mendorong penguatan dolar AS terhadap nilai tukar lainnya, termasuk rupiah," ucap Ariston kepada CNNIndonesia.com.
Selain itu, ada pula sentimen kenaikan inflasi di berbagai negara. Hal ini terjadi sebagai imbas dari terus berlangsungnya perang antara Rusia dan Ukraina.
"Karena kenaikan inflasi yang tinggi bisa menahan masyarakat untuk melakukan pembelian, menurunkan tingkat konsumsi, sehingga pertumbuhan ekonomi menjadi tertekan," jelasnya.
Di sisi lain, Ariston memperkirakan rencana demo mahasiswa pada hari juga akan mempengaruhi pergerakan rupiah. Proyeksinya, rupiah akan bergerak di kisaran Rp14.340 sampai Rp14.380 per dolar AS sepanjang hari ini.
[-]
(uli/sfr)Sentimen: negatif (57.1%)