Sentimen
Negatif (99%)
5 Des 2022 : 11.04
Informasi Tambahan

Kasus: covid-19

Jokowi Ingin Pengendalian Inflasi Ditangani seperti Pandemi Covid-19 : Okezone Economy

5 Des 2022 : 11.04 Views 6

Okezone.com Okezone.com Jenis Media: Ekonomi

Jokowi Ingin Pengendalian Inflasi Ditangani seperti Pandemi Covid-19 : Okezone Economy

JAKARTA - Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mengatakan penanganan inlfasi bakal sama halnya seperti penanganan pandemi Covid-19. Di mana penanganan inflasi dilakukan setiap minggu.

Hal tersebut juga dilakukan bersama Pemerintah Daerah yang harus melaporkan kondisi harga barang terutama barang pokok penyumbang inflasi.

Baca Juga: Kepala Daerah Diingatkan Jaga Inflasi di Akhir 2022, Harga Pangan dan Transportasi Diprediksi Meroket

Menurut Mendagri, tujuan dilakukannya hal ini supaya bisa mendeteksi jika ada kenaikan harga barang pokok di pasar dan langsung bisa diintervensi pemerintah.

"Presiden ingin agar penanganan inflasi ini ditangani dengan mekanisme penanganan Pandemi Covid-19, dibahas evaluasi setiap minggunya," kata Tito dalam rapat koordinasi pengendalian inflasi daerah, Senin (5/12/2022).

Baca Juga: Daftar 52 Pemda yang Belum Gercep Kendalikan Inflasi

Saat ini, lanjut Tito, ada beberapa penyebab inflasi Indonesia. Pertama, adanya gangguan rantai pasok komoditas pangan dan energi akibat dari adanya konflik heopolitik.

Baca Juga: Peduli Pejuang Kanker, Donasi Rambut Bersama Lifebuoy dan MNC Peduli Tengah Berlangsung!

Selanjutnya disebabkan faktor musiman, seperti panen musiman pada komoditas pangan bergejolak (tanaman pangan dan hortikultura) yang menyebabkan penurunan suplai pada periode tertentu.

Kemudian penyesuaian harga akibat adanya kenaikan harga BBM sehingga membuat ongkos angkut mahal dan berdampak pada harga komoditas pangan di pasar.

"Ini masalah menyangkut urusan perut rakyat, kenaikan harga barang jasa akan langsung berdampak pada rakyat, oleh sebab itu harus kita kendalikan dengan cepat," pungkasnya.

Sebagai informasi, angka inflasi di Indonesia pada November secara Year to Year berada diangka 5,42%. Angka tersebut turun jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya 2021 (y-t-y) 5,71%.

Sentimen: negatif (99%)