Sentimen
Positif (100%)
4 Des 2022 : 22.57
Informasi Tambahan

Hewan: Domba

Tokoh Terkait
Indra Charismiadji

Indra Charismiadji

Laskar Aman Dukung Anies Nyapres, Sebut Kekhawatiran Selama Jadi Gubernur Tidak Terjadi

4 Des 2022 : 22.57 Views 2

Republika.co.id Republika.co.id Jenis Media: Nasional

Laskar Aman Dukung Anies Nyapres, Sebut Kekhawatiran Selama Jadi Gubernur Tidak Terjadi

Laskar Aman menilai sosok Anies Baswedan tepat maju capres 2024

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Anies Baswedan kembali mendapatkan dukungan untuk maju sebagai calon presiden (capres) 2024. Kali ini dukungan datang dari Laskar Angkatan Muda Anies Baswedan (Laskar Aman) yang terdiri dari para tokoh pendidikan dan tokoh lintas agama. 

"Kami menilai Pak Anies ini bisa menjadi presiden untuk semua. Kami sedih melihat bangsa ini dibodohi, dipecah-belahkan walaupun sudah merdeka puluhan tahun," ujar Juru Bicara Laskar Aman, Indra Charismiadji, saat ditemui usai deklarasi di Jakarta, Ahad (4/12/2022).

Pria yang dikenal sebagai tokoh pendidikan Indonesia itu mengatakan, deklarasi tersebut dilakukan sebagai bentuk dukungan masyarakat lintas agama dan tokoh pendidikan terhadap Anies yang dinilai mempunyai potensi sebagai calon presiden. Indra mengatakan, dukungan diberikan sebagai bentuk kecintaan pada Ibu Pertiwi.

Menurut dia, relawan Laskar Aman menilai Anies merupakan sosok yang tepat menjadi presiden untuk semua agama dan semua warga Indonesia. Hal itu dia nilai telah terbukti selama lima tahun ketika Anies menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.

Indra mengatakan, Anies yang selalu dikaitkan dengan kelompok intoleran tidak terbukti selama lima tahun menjabat Gubernur DKI Jakarta. Ketakutan-ketakutan yang ditimbulkan selama ini, yakni Jakarta akan menjadi provinsi syariah atau pengusung negara khilafah tidak terbukti.

"Bahkan, Pak Anies melakukan berbagai macam terobosan memberikan rasa aman dan kebebasan untuk  semua agama," jelas dia.

Indra juga menegaskan, hadirnya relawan Laskar Aman ingin menjadikan Indonesia negara aman dan bebas dari isu negara khilafah. Laskar Aman juga ingin menjadikan Indoensia bebas dari adanya upaya islamisasi ataupun kristenisasi yang selalu digulirkan dan menyebabkan kelompok tertentu mendapat perlakukan berbeda dan terintimidasi.

"Pada dasarnya kami sudah muak dengan narasi perpecahan, dengan politik, dengan jargon aku Pancasila dan kamu khilafah. Padahal mereka ini saudara-saudara kita juga. Sementara mereka mempunyai pandangan berbeda mungkin tidak seperti yang digembar-gemborkan," tutur Indra.

Situasi bangsa yang diwarnai oleh isu yang memperkeruh persaudaraan sesama anak bangsa, kata Indra, menjadi pertimbangan para tokoh lintas agama dan tokoh pendidikan bergerak menjadi relawan Laskar Aman. 

Menurut dia, mereka hadir guna mencerdaskan anak bangsa. "Jadi kami tokoh-tokoh pendidikan dan lintas agama mempunyai cita-cita mencerdaskan bangsa, jangan dipecah belahkan terus karena dari zaman Belanda, kelemahan kita ini mudah diadu domba," jelas Indra.

Dia mengatakan, politik devide et impera selalu sukses  dipakai karena faktanya bangsa yang belum cerdas. Hal yang  paling dia takutkan adalah jangan-jangan memang bangsa ini sengaja dibuat bodoh. Hal itu yang dia sebut membuat Laskar Aman harus turun tangan.

"Kami mendukung Anies Baswedan karena justru punya langkah berbeda, yakni merangkul semua kelompok dan golongan untuk mempersatukan bangsa," ungkap dia.

Kemudian, Indra mengajak semua pihak untuk bersaing secara sehat dengan beradu ide dan bukan menggunakan politik identitas. Dia menyampaikan, relawan Laskar Aman tidak akan pernah memaksa atau membenci siapapun yang berbeda pandangan politik.

Kendati demikian, relawan Laskar Aman mengajak semua pihak, meski berbeda pandangan politik, untuk bersama-sama membangun Indonesia dengan penuh persaudaraan.

"Bantu kami untuk membangun Indonesia, jadi silakan Anda mendukung diterima tetapi yang berbeda  pandangan politik dengan kami jangan musuhi kami," kata dia.

 "Anggaplah tetap bersaudara yang ibaratnya lagi balapan sepeda, siapa saja bisa menang tapi tidak perlu membenci kan. Kita tidak memusuhi dan kita menganggap semua sama harkat dan martabatnya," sambung dia.     

Sentimen: positif (100%)