JAKARTA - Negara-negara Kelompok Tujuh (G7) dan Australia membuat kesepakatan untuk mematok batas harga minyak mentah Rusia sebesar USD0 per barel. Kesepakatan dicapai setelah anggota Uni Eropa berhasil memadamkan penolakan dari Polandia.
G7 dan Australia dalam pernyataannya menyampaikan batas harga akan berlaku pada 5 Desember atau segera sesudahnya.
Negara-negara tersebut mengantisipasi bahwa setiap revisi harga akan mencakup bentuk pengecualian untuk memungkinkan transaksi yang sesuai diselesaikan sebelum perubahan.
"Koalisi Batas Harga juga dapat mempertimbangkan tindakan lebih lanjut untuk memastikan efektivitas batas harga," bunyi pernyataan itu, dikutip dari VOA, Minggu (4/12/2022).
Ide negara-negara di G7 ini bertujuan mengurangi pendapatan Rusia dari penjualan minyak. Kebijakan itu diharapkan juga akan mencegah lonjakan harga minyak global setelah embargo Uni Eropa terhadap minyak mentah Rusia mulai berlaku pada 5 Desember.
Warsawa telah menolak level harga minyak yang diusulkan karena masih melakukan evaluasi terhadap mekanisme penyesuaian untuk menjaga batas bawah harga pasar. Hal itu mendorong dalam negosiasi Uni Eropa untuk mendapatkan batas harga serendah mungkin untuk menekan pendapatan ke Rusia dan membatasi kemampuan Moskow dalam membiayai perangnya di Ukraina.
Baca Juga: Harga Minyak Bergerak 2 Arah, Brent Dibanderol USD83/Barel
Sementara itu, Duta Besar Polandia untuk Uni Eropa, Andrzej Sados, mengatakan bahwa Polandia telah mendukung kesepakatan Uni Eropa, yang mencakup mekanisme untuk menjaga batas harga minyak setidaknya 5% di bawah harga pasar.
Pejabat AS mengatakan kesepakatan itu belum pernah terjadi sebelumnya dan menunjukkan tekad koalisi yang menentang perang Rusia.
Baca Juga: Peduli Pejuang Kanker, Donasi Rambut Bersama Lifebuoy dan MNC Peduli Tengah Berlangsung!