Sentimen
Negatif (86%)
2 Des 2022 : 21.36
Informasi Tambahan

Kasus: PHK

Tokoh Terkait

Terbongkar! Ini Alasan Sebenarnya Startup RI PHK Massal

CNBCindonesia.com CNBCindonesia.com Jenis Media: Tekno

2 Des 2022 : 21.36
Terbongkar! Ini Alasan Sebenarnya Startup RI PHK Massal

Jakarta, CNBC Indonesia - Badai Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terjadi karena rasionalisasi perusahaan. Dirjen Aptika Kementerian Kominfo, Semuel Abrijani Pangerapan menjelaskan beberapa waktu lalu para startup memasukkan banyak pegawai baru sebelum membutuhkannya.

Saat itu perusahaan memperkerjakan banyak pegawai. Alasannya karena mereka takut kehabisan talenta digital.

Namun setelah itu terjadi kondisi ekonomi yang tak menentu. Di saat bersamaan, startup menyadari bahwa tak membutuhkan beberapa talenta tersebut.

-

-

"Makanya sekarang melakukan rasionalisasi. Karena takut kehabisan digital talent-nya, mereka meng-hire melebihi apa yang mereka butuhkan. Setelah terjadinya pengetatan ekonomi, 'ternyata saya enggak butuh ini'," kata Semuel ditemui usai acara Forum Ekonomi Digital Kominfo ke-5, di Jakarta, Rabu (1/12/2022).

"Harapannya sih ini bukan karena kejadian downterm-nya tapi lebih ke arah merasionalisasi agar bisa beroperasi secara positif dan menghasilkan perusahaannya berkelanjutan".

Dalam acara tersebut tercetus untuk membuat talenta pooling, yakni mengumpulkan para pegawai yang terkena PHK. Direktur Indef, Tauhid Ahmad menjelaskan diusulkan untuk mengupayakan melibatkan BUMN memperkerjakan SDM yang baik.

"Talent pooling itu tadi menjadi jalan keluar karena ada normalisasi di ekonomi digital kita," jelas Tauhid.

Terkait talent pooling itu, Semuel menjelaskan pihaknya akan melakukan pendataan lebih dulu. Namun dia menegaskan jika hal tersebut bukan sebagai program.

"Mungkin dengan ini bisa mencari equilibrium baru, ini sudah ada ketersediannya, kita serap yang ada," kata Semuel. "ini bukan program. Kita minta data-datanya saja, langsung kita sebarkan ada yang butuh nggak".


[-]

-

Makin Banyak Jumlah Startup 'Tutup' di RI, Ini Daftar Terbaru
(npb/roy)

Sentimen: negatif (86.5%)