Sentimen
Negatif (93%)
2 Des 2022 : 15.32
Informasi Tambahan

BUMN: BNI

Kasus: PHK

Tokoh Terkait

Ramai PHK Massal, Investor: Startup Salah Fokus

CNBCindonesia.com CNBCindonesia.com Jenis Media: Tekno

2 Des 2022 : 15.32
Ramai PHK Massal, Investor: Startup Salah Fokus

Jakarta, CNBC Indonesia - Belakangan ramai terjadi pemutusan hubungan kerja (PHK) massal karyawan startup. Padahal mereka kerap kali menawarkan gaji besar kepada karyawan.

Melihat fenomena gaji selangit ini, CEO BNI Ventures Eddi Danusaputro, mengatakan ada salah fokus dari startup itu. Artinya, mereka lebih peduli dengan pertumbuhan di semua biaya yang membuat perusahaan jadi bakar uang.

Namun kini fokusnya sudah berubah, mereka sudah mulai belok menuju profitabilitas.

-

-

"Tidak semuanya. Tapi memang ada salah fokus, yaitu 'growth at all costs' jadinya bakar uang. Sekarang sudah mulai belok menjadi 'path to profitability'," kata Eddi kepada CNBC Indonesia, Jumat (2/12/2022).

Ia pun membenarkan bahwa startup memberikan standar gaji yang relatif besar dibanding dengan perusahaan non startup.

"Memang ada beberapa startup yang memberikan standar gaji relatif besar dibanding perusahaan non startup. Tidak bisa generalisasi semua startup melakukan hal ini, tapi memang ada sejumlah yang melakukan," ujarnya.

Di satu sisi, PHK disebut terjadi karena startup menawarkan gaji tinggi kepada karyawannya.

Seorang pendiri perusahaan teknologi mengungkapkan bahwa gaji fantastis tersebut malah menjadi beban yang luar biasa bagi perusahaan.

Martyn Terpilowski bercerita tentang pengalamannya kehilangan pegawai ke perusahaan rintisan yang bermodal besar.

Berbeda dengan kebanyakan startup yang mengandalkan pendanaan eksternal dari investor, Terpilowski merintis perusahaan dengan modal terbatas, yang biasa disebut sebagai startup bootstrap.

Dia mengaku sulit bersaing di pasar tenaga kerja dengan startup yang menerima uang triliunan dari investor dalam dan luar negeri. Alasanya, gaji yang mereka tawarkan tidak masuk akal.

"Saya tidak mau menyebut nama perusahaannya. Salah satu staf saya ditawari kenaikan gaji dari Rp 35 juta menjadi Rp 105 juta. Saya tidak bisa menyalahkan mereka meninggalkan [perusahaan] saya," katanya kepada CNBC Indonesia.

Padahal tawaran gaji tersebut untuk pegawai di level manajer di bidang pemasaran. Bukan di bidang rekayasa perangkat lunak yang kabarnya memang sulit dicari.

Dia juga mengkritik gaji tinggi yang diberikan kepada pendiri dan anggota tim startup yang baru mulai.

"Ini perbenturan kepentingan yang luar biasa. Kenapa pendiri perusahaan dapat gaji besar. Seharusnya mereka dapat saham dari keringat membangun startup," kata Terpilowski.


[-]

-

Startup Ini Pecat Pegawai Lewat Zoom, 9 Bulan 4 PHK Massal
(roy/roy)

Sentimen: negatif (93.9%)