Sumber foto: Enok Carsinah/elshinta.com.

Elshinta.com - Sejumlah kepala desa yang tergabung dalam forum kepala desa di Kab. Majalengka Jawa Barat tepatnya forum kepala desa se kecamatan Panyingkiran,  berinisiatif melakukan pengiriman mangga gedong gincu untuk korban bencana gempa di Cianjur.

Sedikitnya satu kuintal mangga gedong gincu asli Majalengka yang dipetik di perkebunan Desa Cijurey langsung dibawa menggunakan colt bak untuk dipacking sebelum dikirim ke BPBD Kab. Majalengka bersama pengiriman logistik langsung ke Cianjur.

Camat Panyingkiran, Rizky Ginanjar Satyagraha di sela-sela ikut memantau pengepakan mangga gedong gincu mengatakan, mangga gedong gincu yang dikirim ke Cianjur salah satunya untuk melengkapi gizi warga dengan buah-buahan.

Secara pribadi ia berterim kasih untuk inisiatif para kepala desa atau para Kuwu yang menurutnya telah melaksanakan imbauan bupati Majalengka untuk mengirimkan bantuan bagi korban gempa di Cianjur

"Saya sebagai camat Panyingkiran mengucapkan teri makasih banyak kepada para Kades se-kecamatan Panyingkiran yang telah melaksanakan himbauan bupati Majalengka bapa Dr. Karna Sobahi untuk mengirimkan bantuan bagi korban gempa di Cianjur," kata Rizky seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Enok Carsinah, Kamis (1/12).

Ia juga mengatakan, pengiriman buah berupa mangga khas Majalengka tersebut diharapkan menjadi pelengkap gizi warga, karena  selama ini kebanyakan penyumbang mengirimkan mie instan.

"Menurut informasi kebanyakan mereka (penyumbang) banyak mengirimkan mie instan oleh karena itu kita coba melengkapi dengan gizinya dengan mengirimkan buah-buahan," tandasnya.

Rizky juga mengatakan, pengiriman mangga gedong gincu bagi korban gempa Cianjur sekaligus mempromosikan produk unggulan Majalengka salah satunya mangga gedong gincu yang memang banyak ditemui di kec.panyingkiran. "Termasuk sisi lainnya, untuk promo komoditas produk Majalengka pada dunia luar," pungkasnya.

Para kepala desa yang berinisiatif mengirimkan mangga Gedong Gincu yaitu dari Desa Cijurey, Jatiserang, Bonang, Pasirmuncang, Karyamukti, Panyingkiran, Leuwiseeng, dan Jatipamor.