Sentimen
Negatif (99%)
30 Nov 2022 : 17.06
Informasi Tambahan

Institusi: Universitas Indonesia

Kasus: covid-19

Sempat Salah Sampel Covid-19, Ahli UI Desak Maaf Terawan

CNNindonesia.com CNNindonesia.com Jenis Media: Tekno

30 Nov 2022 : 17.06
Sempat Salah Sampel Covid-19, Ahli UI Desak Maaf Terawan
Jakarta, CNN Indonesia --

Epidemiolog Universitas Indonesia, Pandu Riono mendesak eks Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto untuk meminta maaf kepada publik lantaran Kemenkes sempat salah pakai sampel virus corona untuk deteksi Covid-19 di Indonesia awal 2020 lalu.

Hal ini diutarakan Pandu berkaitan dengan tepat satu tahun pandemi Covid-19 terkonfirmasi di Indonesia. Ia mendesak permintaan maaf Terawan atas kesalahan Kementerian Kesehatan melakukan sampling test virus Corona sebelum Maret 2020.

Sebab, Pandu memprediksi virus corona sebenarnya sudah masuk ke Indonesia sejak Januari-Februari. Tapi, virus itu baru terkonfirmasi pada Maret 2020 karena Kemenkes salah menggunakan primer virus SARS-CoV-1 penyebab penyakit SARS.

-

-

Akibatnya, orang yang sudah menjadi suspect Covid-19 sejak awal Januari divonis negatif karena Kemenkes salah menggunakan primer virus corona. Mereka masih menggunakan primer yang lama, SARS-CoV-1, alih-alih SARS-CoV-2.

"Dia (Terawan) harus diadili, diminta pertanggungjawabannya. Atau paling tidak dia harus meminta maaf kepada bangsa indonesia karena kesalahan itu" ujar Pandu kepada CNNIndonesia.com melalui sambungan telepon Selasa (2/3).

Menurut data WHO, virus corona SARS-CoV-2 secara genetik paling mirip dengan SARS-CoV-1, dan kedua virus ini masuk dalam subgenus Sarbecovirus di bawah genus virus corona beta. 

Bubarkan Satgas dan KPCPEN

Lebih lanjut Pandu mengkritik pemerintah untuk membubarkan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN). Menurutnya komite yang dibentuk untuk penanganan pandemi Covid-19 tidak dapat bekerja dengan optimal.

"Konsep dengan panitia ad hoc dengan penanganan Covid-19, Gugus Tugas, ternyata tidak bekerja dengan optimal. Bubarkan saja," ujar Pandu.

Pandu menilai komite yang disebut tidak memprioritaskan penanganan pandemi Covid-19. Tetapi malah mengedepankan penanganan ekonomi saja.

"Harusnya prioritas mengatasi pandemi. Tapi yang dipikirkan ekonomi," katanya.

Ia menyarankan untuk menyerahkan penanganan pandemi langsung di bawah perintah Presiden, yang berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan. Hal ini dinilai dapat mempermudah dalam melakukan penanganan pandemi Covid-19.

"Menyerahkan kepada presiden langsung yang menangani dengan kementerian terkait, terutama adalah Kementerian Kesehatan untuk melakukan testing pelacakan dan lain-lain. Itu kan tupoksinya Kementerian Kesehatan," ujarnya.

Ia menjelaskan Indonesia harus membangun sistem untuk merespon pandemi dan harus mewariskan sistem tersebut kepada generasi mendatang. Sehingga dapat mendeteksi potensi wabah atau pandemi dengan cepat.

(can/eks)

[-]

Sentimen: negatif (99.8%)