Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Bogor, Cianjur
Pelawak dan badut menghibur korban gempa Cianjur di pengungsian
Elshinta.com Jenis Media: Nasional
Pelawak Komeng bersama Komando Pasukan Lawak (Koplak) dan rombongan badut menghibur anak-anak dan warga yang terdampak gempa di pos pengungsian di Lapangan Prawatasari, Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat, Senin (28/11/2022). (ANTARA/Ahmad Fikri).
Elshinta.com - Palang Merah Indonesia (PMI) pada Senin menghadirkan pelawak Alfiansyah Bustami alias Komeng, Komando Pasukan Lawak (Koplak), dan Aku Badut Indonesia untuk menghibur warga yang terdampak gempa bumi di pos pengungsian terpusat di Lapangan Prawatasari, Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat.
Para pelawak dan kelompok badut menampilkan berbagai atraksi untuk menghibur anak-anak dan warga yang harus mengungsi karena tempat tinggal mereka terdampak gempa bumi pada 21 November 2022.
Anak-anak dan warga yang tinggal pengungsian berkumpul menyaksikan aksi relawan Koplak PMI dan pasukan badut yang memancing senyum dan gelak tawa penonton.
"Koplak merupakan relawan PMI yang dibentuk untuk layanan dukungan psikososial PMI. Layanan utama dalam respons PMI ini bertujuan membantu penyintas bencana pulih dari trauma akibat bencana," kata Komeng, yang juga pengurus PMI Kabupaten Bogor.
"Kami tidak punya niatan lain, kami tulus ingin membantu dengan kemampuan kami," ia menambahkan.
Para pelawak juga menghibur warga yang berada di Pos Aju 1 PMI di Desa Benjot, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur.
Koordinator Lapangan Tanggap Darurat Bencana PMI Kabupaten Cianjur Fajar Aciana mengatakan bahwa layanan dukungan psikososial PMI telah menjangkau 492 warga yang terdampak gempa pada hari kedelapan respons tanggap darurat bencana gempa di Cianjur.
Menurut dia, relawan pelayanan dukungan psikososial PMI dari sejumlah daerah diturunkan untuk membantu pemulihan kondisi psikologis warga yang terdampak gempa bumi di Cianjur.
"Anak adalah kelompok rentan sehingga selain memenuhi kebutuhan dasar saat darurat, PMI juga harus memenuhi kebutuhan bermain dan sebagainya, sehingga anak-anak di pengungsian tidak lagi mengalami kejenuhan dan trauma," katanya.
Sentimen: positif (99.2%)