JAKARTA – Subholding Gas Pertamina, PT PGN Tbk (PGAS) mempercepat pengembangan infrastruktur gas bumi pada 2023.
PGN ingin mencapai target volume niaga gas bumi melalui penambahan pelanggan baru, pengembangan produk, pengelolaan ketersediaan pasokan dan pengembangan produk.
“Proyek yang dilakukan di antaranya komersialisasi Pipa Minyak Rokan, gasifikasi kilang dan pembangkit listrik, serta bisnis turunan hilir gas bumi lainnya seperti etrochemical, ethanol, pupuk, dan sebagainya,” kata Direktur Utama PGN M Haryo Yunianto dalam Public Expose, Senin (28/11/2022).
BACA JUGA:PGN Targetkan 400 Ribu Sambungan Jargas Baru hingga Akhir 2022
Haryo menambahkan, penyerapan gas oleh pelanggan diharapkan juga dapat meningkat dengan ketersediaan dan tambahan pasok gas dari HCML, PSC Blok Jabung, dan lapangan Kepodang serta Jimbaran Tiung Biru di tahun 2022 melalui pipa transmisi Gresik-Semarang.
Mengenai investasi strategis gasifikasi pembangkit listrik akan dilaksanakan berdasarkan Kepmen 249/2022 yaitu gasifikasi atas 47 titik lokasi Pembangkit dengan total volume kebutuhan LNG sebesar 282,93 BBTUD.
Dari 47 lokasi pada KEPMEN 249/2022, sebanyak 24 pembangkit berstatus operasi 3 pembangkit berstatus pengadaan/konstruksi, dan 20 pembangkit berstatus rencana. Prioritas utama pelaksanaan Kepmen 249/2022 adalah Klaster Papua Utara dan implementasi pelaksanaannya akan dikoordinir oleh Kementrian ESDM.
PGN melalui anak perusahaan, PT Pertagas telah menyelesaikan pembangunan jaringan pipa transmisi minyak sepanjang 367 km dari Minas-Duri-Dumai dan Koridor Balam-Bangko-Dumai (WK Rokan PSC).
"Overall operation dan komersialisasi dapat dimulai pada akhir tahun 2022 ini dengan potensial volume mencapai 265 ribu barel per hari. Proyek ini juga diharapkan dapat berkontribusi pada peningkatan pendapatan Perseroan di segmen oil transportation,” jelas Haryo.
Baca Juga: Peduli Pejuang Kanker, Donasi Rambut Bersama Lifebuoy dan MNC Peduli Tengah Berlangsung!