Sentimen
Positif (72%)
28 Nov 2022 : 21.30
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Tangerang, Duren Tiga

Kasus: pembunuhan, penembakan, curanmor

Tokoh Terkait
Arifin

Arifin

Brigadir Yosua Hutabarat

Brigadir Yosua Hutabarat

VIDEO Fakta Baru! Arif Rachman Sebut Brigadir J Pakai Kaos Merah Saat Dibunuh

28 Nov 2022 : 21.30 Views 2

Tribunnews.com Tribunnews.com Jenis Media: Metropolitan

VIDEO Fakta Baru! Arif Rachman Sebut Brigadir J Pakai Kaos Merah Saat Dibunuh

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- Eks Wakaden B Biro Paminal Propam Polri AKBP Arif Rachman Arifin menuturkan saat jenazah Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir berada di ruang autopsi RS Polri, setahunya Brigadir J mengenakan kaos merah sebelum tewas dan bukan kaos putih seperti dalam rekaman CCTV.

Hal tersebut diungkapkan oleh Arif Rachman saat menjadi saksi dalam sidang kasus pembunuhan Brigadir J dengan terdakwa Richard Eliezer, Kuat Maruf, dan Ricky Rizal di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Senin (28/11/2022).

[embed]https://www.youtube.com/watch?v=SNUNge3A_08[/embed]

Arif Rachman menjelaskan awalnya dia menonton isi CCTV yang merekam peristiwa di depan rumah dinas Kadiv Propam Polri Duren Tiga.

Saat itu, saksi Chuck Putranto yang ikut menonton bersamanya kaget dan mengatakan bahwa Brigadir J masih hidup dan menggunakan kaus berwarna putih, saat Ferdy Sambo tiba di rumah dinasnya.

Namun, Arif Rachman sempat tak percaya. Sebab, menurutnya, kaus yang digunakan Brigadir J di hari peristiwa pembunuhan berwarna merah. "Setahu saya kaosnya warna merah, iya saya lihat di ruang autopsi itu kausnya warna merah," kata Arif Rachman.

Baca juga: VIDEO: Terekam CCTV, Aksi Pria Aniaya Wanita Petugas SPBU di Tangerang, Dipicu Uang Kembalian Kurang

Hakim kemudian bertanya, apakah benar kaus yang digunakan Brigadir J berwarna merah.

Arif menjelaskan, ia melihat pakaian yang dilepas dekat jenazah sebelum autopsi berwarna merah.

"Saya lihat di tumpukan seperti tumpukan baju di sebelah jenazah. ada celana jeans warna biru dan kaus merah," ujar Arif.

Hakim kemudian menunjukan foto jenazah Brigadir J yang terkapar menggunakan baju putih. Saat melihat baju putih, Arif masih menyebut bukan kaus itu yang dilihatnya.

Baca juga: VIDEO Terekam CCTV Pelaku Curanmor Gasak Sepeda Motor di Jakarta Timur

Hakim kemudian memperlihatkan foto jenazah Brigadir J yang sudah dibalik dan terlihat noda darah merah di bagian depan kaus. "Siap seperti ini (warna merahnya)," kata Arif Rachman. "Tapi dari jauh (melihatnya)," ujarnya lagi.

Selain itu Arif Rachman mengatakan sesaat setelah pembunuhan Brigadir J, istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi sempat diperiksa penyidik di rumah pribadinya di Saguling, Jakarta Selatan.

Arif Rachman Arifin menjelaskan awalnya diminta Ferdy Sambo ke Polres Metro Jakarta Selatan seusai peristiwa penembakan terhadap Brigadir J terjadi di rumah dinas Ferdy Sambo di Kompleks Polri Duren Tiga. Sambo meminta Arif melakukan koordinasi dengan Unit Pelayanan Perempuan dan Anak Polres Jaksel.

Baca juga: Putri Candrawathi Sempat Diperiksa Penyidik di Saguling, Hasilnya Diminta Ferdy Sambo Jangan Disebar

"Saya duduk di taman, kemudian saya di perintahkan oleh Pak Ferdy Sambo untuk berangkat ke Polres Selatan. Perintahnya untuk koordinasi dengan penyidik PPA agar ibu bisa diperiksa di rumah. 'Kamu koordinasi dengan PPA upayakan malam ini bisa diperiksa di rumah'," kata Arif menirukan perintah Ferdy Sambo seperti tayangan di akun YouTube Kompas TV, Senin.

Menurut Arif dirinya lalu meminta Kompol Chuck Putranto menemaninya ke Polres Jakarta Selatan. Di sana, kata Arif, awalnya bertemu dengan Kasat Reskrim yang saat itu dijabat AKBP Ridwan Soplanit.

"Ketemu Kasat Reskrim. Saya menyampaikan perintah FS, selang satu jam mereka berangkat ke Saguling," kata Arif.

Kemudian kata Arif, ia bertemu dengan Kanit PPA Polres Jakarta Selatan. Kanit PPA dan dia kemudian berangkat dari Polres ke rumah Saguling.

Baca juga: AKBP Arif Rachman Sebut Brigadir J Pakai Kaos Merah Saat Dibunuh Bukan Putih

"Saya menyampaikan perintah untuk dilakukan pemeriksaan terhadap ibu. Kemudian mereka minta waktu menyiapkan, berangkat satu jam berikutnya," kata Arif.

Keesokan harinya, menurut Arif, Ferdy Sambo kembali memerintahkannya untuk pergi ke Polres Jaksel dan menyampaikan agar folder pemeriksaan Putri Candrawathi disimpan rapi dan tidak disebarluaskan.

"Besoknya sore dihubungi untuk datang ke Saguling. Begitu tiba ada Ferdy ada Chuck, Ferdy Sambo nyuruh saya ke Polres untuk menyampaikan supaya penyidikan kasus ibu Putri disimpan rapi jangan disebar kemana-mana 'tolong sampaikan ke penyidik folder, penyidik sampaikan karena saya malu itu aib'," kata Arif menirukan ucapan Sambo.

Sentimen: positif (72.7%)