Yudo Margono menerima gelar "Kapita Marinyo Ngolo Nyili Gulu-Gulu". Masing-masing kata memiliki arti tersendiri. Kapita berarti seorang Panglima, Marinyo adalah bagian dari Pertahanan Laut. Sedangkan Ngolo Nyili Gulu-Gulu artinya dari tempat yang terjauh.

Sehingga gelar Kapita Marinyo Ngolo Nyili Gulu-Gulu bermakna seorang Panglima Perang Laut Kesultanan Tidore di Wilayah Jauh.

Yudo Margono mengatakan, sebagai pemimpin dan jajaran TNI AL, dirinya merasa terhormat dan bersyukur menerima penganugerahan dan dapat menjadi bagian dari Kesultanan Tidore.

"Saya ucapkan terima kasih kepada Sultan Tidore dan Hulubalang Kesultanan Tidore yang telah mengangkat saya sebagai Panglima Perang Laut yang mana ini merupakan suatu kehormatan bagi saya dan jajaran menjadi bagian dari Kesultanan Tidore," kata Yudo Margono.

Yudo menjelaskan, negara Indonesia mempunyai wilayah laut yang sangat luas sehingga diperlukan Angkatan Laut atau pemimpin Panglima Laut yang kuat untuk menjaga wilayah kedaulatan negara.

Sebagai bagian dari Kesultanan Tidore dan TNI AL, Yudo ikut bertanggung jawab menjaga keamanan dan stabilitas wilayah Tidore secara luas termasuk seluruh wilayah perairan Indonesia.

"Semoga adanya kegiatan pemberian gelar ini, tali silaturahmi dengan masyarakat Tidore tetap terjalin dengan erat dan baik," ucap Yudo.

Sultan Tidore menjelaskan alasan dirinya memberikan gelar Kapita Marinyo Ngolo Nyili Gulu-Gulu kepada Laksamana Yudo.

Menurutnya, mayoritas masyarakat Tidore adalah pelaut dan banyak menggantungkan hidupnya pada lautan.

Oleh sebab itu, masyarakat Tidore mempercayakan gelar panglima tertinggi Armada Laut kepada Yudo agar menjadi pemimpin yang bisa menjaga kelautan di Tidore termasuk Indonesia.

"Dengan diberikannya gelar tersebut, TNI AL dan masyarakat Tidore mampu memberikan manfaat nyata untuk turut serta berkontribusi menjaga wilayah laut NKRI," kata Sultan Tidore.

Lebih lanjut, dalam acara itu Yudo Margono memberikan bantuan sembako kepada para Hulubalang Kesultanan Tidore dan masyarakat sekitar.