Sentimen
Netral (80%)
25 Nov 2022 : 08.49
Informasi Tambahan

BUMN: Garuda Indonesia

Rupiah Keok Sendirian ke Rp14.370 Saat Mata Uang Asia Menguat

25 Nov 2022 : 08.49 Views 6

CNNindonesia.com CNNindonesia.com Jenis Media: Ekonomi

Rupiah Keok Sendirian ke Rp14.370 Saat Mata Uang Asia Menguat

Jakarta, CNN Indonesia --

Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.370 per dolar AS di perdagangan pasar spot pada Selasa (29/3) sore. Mata uang Garuda ini melemah 10,5 poin atau minus 0,07 persen dari sebelumnya, yakni Rp14.360 per dolar AS.

Sementara, kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah di level Rp14.364 per dolar AS sore ini. Angkanya menurun dari posisi kemarin yang sebesar Rp14.360 per dolar AS.

Lalu, mayoritas mata uang di Asia tampak perkasa sore ini. Terpantau yen Jepang menguat 0,22 persen, dolar Hong Kong menguat 0,03 persen, dolar Singapura menguat 0,04 persen, won Korea Selatan menguat 0,63 persen, Thailand menguat 0,17 persen, peso Filipina menguat 0,07 persen, dan rupee India menguat 0,1 persen.

-

-

Namun, yuan China melemah 0,01 persen dan ringgit Malaysia melemah 0,02 persen.

Senada, mayoritas mata uang di negara maju juga menghijau. Terpantau, dolar Kanada menguat 0,1 persen, poundsterling Inggris menguat 0,02 persen, dolar Australia menguat 0,01 persen, dan euro Eropa menguat 0,09 persen. Hanya franc Swiss yang melemah 0,17 persen

Analis sekaligus Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan dolar AS melemah terhadap sebagian besar mata uang karena ada harapan dari pasar bahwa perang Rusia-Ukraina akan berakhir dari pembicaraan dua negara malam ini.

"Ukraina mengatakan bahwa tujuan utama pada pembicaraan itu adalah untuk mengamankan gencatan senjata untuk pertempuran yang dipicu invasi Rusia," kata Ibrahim dalam risetnya.

Sementara, rupiah tampak melemah di tengah penguatan sebagian besar mata uang di Asia dan Eropa. Menurut Ibrahim, pasar masih memantau data ekonomi RI.

"Pasar terus memantau data ekonomi Indonesia setelah Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan pendapatan negara naik 37 persen per Februari 2022," ucap Ibrahim.

Penerimaan negara selanjutnya, tambah Ibrahim, akan didukung oleh implementasi Undang-Undang (UU) Harmonisasi Peraturan Perpajakan (HPP). Salah satunya kenaikan PPN dari 10 persen menjadi 11 persen.

[-]

(aud/bir)

Sentimen: netral (80%)