Bulog Buka Opsi Impor Beras 500 Ribu Ton
Liputan6.com Jenis Media: Ekonomi
Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso, mengungkapkan terdapat 500 ton beras di Gudang Bulog Bittoeng, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan hilang. Hal ini karena kepala Bulog di daerah meminjamkan stok beras kepada mitra swasta.
"Sementara ini berasnya dipinjamkan dengan mitra, kita belum tahu, tapi yakin (kasus) itu (akan) selesai," kata Dirut Bulog Budi Waseso, saat ditemui usai Rapat dengar Pendapat dengan Komisi IV DPR RI, Rabu (23/11).
Lelaki yang biasa disapa Buwas ini, menegaskan pihaknya saat ini sedang melakukan penyelidikan secara internal. Tak hanya itu saja, Bulog juga menggandeng kepolisian untuk mengungkap dalang kasus hilangnya 500 ton beras ini.
“Itu pasti ditangani kita, itu ditangani juga sama kepolisian. Jadi yang 500 ton itu, ini kan baru kita penjajakan. Diambil keterangan dari internal kita. Katanya ini dipinjamkan. Apapun namanya, itu akan dipertanggungjawabkan secara hukum,” ujarnya.
Perum Bulog sendiri akan menelusuri alur peminjaman 500 ton beras. Menurutnya, harus jelas dipinjamkan ke pihak swasta mana, dan jika sudah diketahui pelakunya maka pihak yang bersangkutan harus mengembalikan 500 ton beras Bulog tersebut.
“Nah kalau dipinjamkan, dipinjamkan ke siapa? Dia harus segera mengembalikan yang 500 ton itu. Ini sedang ditangani internal kita. Tapi kita sudah menyiapkan itu untuk ditangani secara hukum. Karena itu dipidana,” ujarnya.
Lebih lanjut, Buwas menegaskan pihaknya akan menindak tegas terhadap kasus serupa. Bahkan kepala gudangnya pun sudah dipecat. Menurut dia, kasus ini bukan kasus yang sepele.
“Kepala gudang. Sudah, saya gak main-main itu, langsung copot. Itu sudah melibatkan Bulog, oknum Bulog, kepala gudang, nanti dipecat, harus,” pungkasnya.
Sentimen: netral (66.7%)