DPRD Kepri minta rumah sakit tidak menolak warga datang berobat
Elshinta.com Jenis Media: Nasional
Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kepri Sirajudin Nur. (ANTARA/HO-Humas DPRD Kepri)
Elshinta.com - Wakil Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) Sirajudin Nur meminta rumah sakit khususnya milik pemerintah setempat tidak menolak warga kurang mampu yang datang untuk berobat.
Menurut Sirajudin Nur di Tanjungpinang, Senin, pihak rumah sakit harus dapat melayani semua warga secara adil tanpa melihat latar belakang, apakah itu menyangkut pasien BPJS atau tidak.
Ia menyebutkan kemudahan akses pelayanan kesehatan di rumah sakit, menjadi salah satu kebutuhan mutlak masyarakat yang wajib dipenuhi oleh Pemprov Kepri.
"Kalau orang sakit datang mau berobat, layani saja dulu. Persoalan administrasi bisa belakangan. Apalagi inikan menyangkut nyawa manusia," katanya.
Selain itu, Sirajudin Nur juga meminta rumah sakit milik Pemprov Kepri, seperti RSUD Raja Ahmad Tabib di Kota Tanjungpinang dan RSUD Engku Haji Daud Tanjunguban, Kabupaten Bintan untuk terus memperbaiki kualitas pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
Perbaikan itu meliputi ketersediaan obat, fasilitas kesehatan, pelayanan administrasi dan sistem antrean poliklinik.
"Dilarang menolak dan mempersulit pasien yang akan berobat serta memberikan kemudahan informasi pelayanan bagi masyarakat yang membutuhkan," ucapnya.
Dia turut mendorong Gubernur Kepri Ansar Ahmad mengevaluasi kinerja kemandirian keuangan rumah sakit tersebut, mengingat statusnya sebagai Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), namun kemandirian keuangannya belum membaik.
Berdasarkan klasifikasi kinerja yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan, lanjutnya, rumah sakit pemerintah berstatus BLUD dengan tingkat kemandirian di bawah 60 persen dikategorikan kurang baik.
"Nah, ini perlu jadi perhatian Pak Gubernur. Karena selain dituntut memberikan pelayanan kesehatan prima bagi warga. Rumah sakit berstatus BLUD juga harus mampu mandiri secara keuangan, sehingga tak bergantung dengan pemerintah daerah," katanya menegaskan.
Sementara, Gubernur Kepri Ansar Ahmad terus mengingatkan pihak manajemen rumah sakit untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
Ia mengatakan pelayanan mendasar yang perlu diterapkan secara konsisten yakni ramah dan sopan kepada pasien dan keluarganya. Sikap ramah dan sopan kepada pasien dan keluarganya merupakan pondasi awal sebelum mengambil tindakan medis.
Secara psikologis, menurut dia sikap itu dapat mengurangi rasa sakit, dan meningkatkan kepercayaan pasien dan keluarganya terhadap pelayanan rumah sakit.
Ia juga mengingatkan pelayanan BPJS perlu ditingkatkan, tidak menyulitkan pasien, terutama yang membutuhkan segera penanganan medis. Keselamatan pasien wajib diutamakan sebagai bentuk pertanggungjawaban rumah sakit dalam memberikan pelayanan secara maksimal.
"Lakukan secara konvensional secara cepat bila sistem 'finger print' untuk mendapatkan pelayanan BPJS misalnya menghambat pelayanan. Harus ada opsi untuk mempercepat pelayanan dan yang perlu digarisbawahi adalah pelayanan maksimal untuk keselamatan pasien," katanya.
Ia juga mengingatkan birokrasi dalam pengambilan obat-obatan juga perlu diperbaiki sehingga tidak menyulitkan pasien.
"Bagian-bagian lain yang perlu dibenahi segera dibenahi agar semakin tinggi kepercayaan publik kepada RSUD milik Pemprov Kepri," kata Ansar.
Sentimen: positif (100%)