Sentimen
Positif (66%)
21 Nov 2022 : 14.10
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Tokyo, Sydney

Tunggal Putri RI Dapat Pujian meski Gagal di Australia Open 2022

Detik.com Detik.com Jenis Media: Sport

21 Nov 2022 : 14.10
Tunggal Putri RI Dapat Pujian meski Gagal di Australia Open 2022
Jakarta -

Tunggal putri Indonesia mendapat apresiasi dari Pelatih Herli Djaenudin kendati gagal meraih gelar di Australia Open 2022. Gregoria Mariska Tunjung dan Putri Kusuma Wardani disebutnya mulai menunjukkan peningkatan performa.

PBSI diketahui mengirimkan dua wakilnya ke turnamen BWF super 300 yang diselenggarakan di Sydney, Australia Open, pada 15-20 November 2022. Mereka yaitu Gregoria dan Putri.

Selama mengikuti ajang tersebut, penampilan kedua pemain ini tampak semakin meningkat. Perbaikan paling signifikan dialami Gregoria. Pencapaian menembus final adalah kali pertamanya di BWF World Tour Final.

-

-

Ia melaju ke final setelah mengalahkan Han Yue (China), 18-21, 21-16, 21-14. Sebelum akhirnya, Gregoria ditaklukkan unggulan pertama, An Se Young (Korea Selatan), 17-21, 9-21.

Sedangkan Putri KW bertahan hingga babak kedua, sebelum dijegal Nozomi Okuhara asal Jepang lewat laga tiga gim dengan 17-21, 21-16, 17-21. Sebelumnya, dia mengalahkan wakil Malaysia, Soniia Cheah, 21-19, 21-15.

Mengevaluasi kiprah atletnya di Australia Open 2022, Herli menyebut hasil tersebut sudah jauh lebih baik. "Performa Gregoria dan Putri KW di Australia Terbuka bisa dikatakan cukup bagus. Keduanya menunjukkan adanya peningkatan performa," kata Herli, dalam keterangan tertulisnya, Senin (21/11/2022).

Herli terutama menyoroti penampilan Jorji, panggilan karib Gregoria Mariska Tunjung, yang mengalami kemajuan berarti. Menurutnya, secara keseluruhan grafiknya juga mengalami peningkatan, padahal ajang ini merupakan turnamen keempat secara beruntun sejak Denmark, Prancis, dan Hylo Open.

Dengan istirahat kurang dari seminggu, dia sudah berangkat lagi ke Australia Open, bahkan mampu tampil habis-habisan saat melawan Han Yue di semifinal.

"Gregoria ngotot dan punya semangat. Dia terus berjuang keras saat melawan Han Yue di semifinal. Setelah kalah di gim pertama, dia bisa bangkit untuk merebut dua gim berikutnya. Dia berjuang bahkan sampai muntah untuk menang," Herli menjelaskan.

Dengan kondisi kebugaran tubuh yang belum pulih, di final Gregoria tetap memaksakan diri melawan An Se Young. Setelah mampu mengimbangi di gim pertama, akibat fisik yang menurun dan fokus hilang, dia banyak membuat kesalahan sendiri.

"Meski begitu, saya lihat antusiasme di lapangan dan rasa percaya diri Gregoria sudah kembali. Hal itu bisa menjadi modal untuk menghadapi kompetisi tahun depan. Tinggal ditambah latihan dan kekuatannya," kata Herli.

Tak hanya Gregoria, Herli juga memuji Putri KW yang tampil bagus, meski akhirnya dikalahkan Nozomi Okuhara lewat pertarungan tiga gim. Anak didiknya ini mampu mengimbangi pemain asal Negeri Sakura. Sayang, tiga angka terakhir yang mengantarkan Nozomi memenangi pertandingan itu karena kesalahan sendiri Putri KW.

"Yang harus dicatat, Putri KW mampu melakukan revans kepada Soniia Cheah di babak pertama. Performanya lebih baik dibanding saat dikalahkan pemain Malaysia itu di babak pertama di Kejuaraan Dunia di Tokyo lalu," ujar Herli.

(mcy/krs)

Sentimen: positif (66.6%)