Toyota Kijang generasi ketujuh tersebut menggunakan platform Toyota New Global Architecture atau TNGA-C, rancang bangun yang sama seperti Toyota Voxy. Strukturnya sekarang monokok, menggantikan ladder frame pada model sebelumnya.

Beberapa keunggulan dari penggunaan arsitektur ini adalah bobot mobil bisa berkurang, meningkatkan rigiditas bodi, serta mengurangi suara yang masuk ke mobil guna kestabilan dan kenyamanan.

Toyota Kijang Innova terbaru ini tetap hadir dalam dua varian mesin, tapi pilihannya berubah menjadi bensin dan hybrid. Dapur pacunya menggunakan mesin TNGA 2.000 cc M20A-FKS Dynamic Force, dengan tenaga 172 dk pada 6.600 rpm dan torsi 204 Nm pada 4.500-4.900 rpm.

Sementara itu pilihan Kijang Innova Hybrid mengandalkan mesin M20A-FXS yang tenaganya mencapai 150 dk pada 6.000 rpm, dengan torsi 187 Nm pada rentang 4.400-5.200 rpm. Sementara itu motor listriknya menjanjikan daya 110 dk dengan torsi 205 Nm. Gabungan output tenaganya mencapai 184 dk.

"Peningkatan performa lebih baik rata-rata 25 persen dan konsumsi BBM lebih irit di atas 50 persen dibandingkan gen sekarang, perpaduan ini berkontribusi penurunan emisi rata-rata hampir 50 persen," pungkas Henry.

Keluaran dayanya tidak lagi mengandalkan transmisi matic 6-percepatan Sport Sequential, melainkan mengandalkan transmisi 10-percepatan Direct Shift CVT, yang diklaim menghadirkan performa bertenaga dan konsumsi BBM lebih efisien.

"Ini adalah model MPV hybrid EV Toyota pertama yang lahir di Indonesia menggunakan platform dan mesin TNGA dan teknologi hybrid gen kelima, sama seperti legenda Prius yang baru saja diluncurkan di Jepang," sambung Henry.

Lanjut bicara fitur keselamatan, Toyota Kijang Innova Zenix juga telah dilengkapi Toyota Safety Sense atau TSS 3.0. Fungsinya terdiri dari Pre-Collision System, Dynamic Radar Cruise Control, Lane Departure Alert, Lane Tracing Assist, dan Automatic High Beam.

"Produksi lokal model hybrid ini menjadi milestone penting, tidak hanya memenuhi pasar domestik, namun bertujuan mempertahankan industri otomotif Indonesia menjadi produsen kendaraan listrik berdaya saing global," tuntas Henry.