Sentimen
Negatif (98%)
21 Nov 2022 : 12.56
Informasi Tambahan

Grup Musik: APRIL

Kasus: HAM, pembunuhan, penembakan

Hebe de Bonafini, Seorang Ibu yang Menentang Kediktatoran Militer Argentina Wafat pada Usia 93 Tahun : Okezone News

21 Nov 2022 : 12.56 Views 3

Okezone.com Okezone.com Jenis Media: Nasional

Hebe de Bonafini, Seorang Ibu yang Menentang Kediktatoran Militer Argentina Wafat pada Usia 93 Tahun : Okezone News

ARGENTINA - Hebe de Bonafini, salah seorang pendiri Para Ibu Plaza de Mayo yang ikonik dan juga aktivis hak asasi manusia (HAM) di Argentina, meninggal pada Minggu (20/11.2022) dalam usia 93 tahun. Ia pernah berjuang menentang pelanggaran HAM yang dilakukan selama kediktatoran militer di negaranya pada era 1970-an dan 1980-an.

Bonafini menjadi salah seorang aktivis HAM paling terkemuka di Argentina ketika ia dan 13 perempuan lain mulai mencari anak-anak mereka yang diculik oleh pasukan keamanan selama kediktatoran itu.

Dikutip VOA, sang puterinya dalam pernyataan mengatakan ibunya meninggal pada Minggu (20/11/2022) pagi waktu setempat.

Baca juga: Polisi Tangkap Pelaku Penembakan Wapres Argentina, Sita 100 Peluru di Rumahnya

Seperti diketahui, sejak melakukan aksi protes pertama kali pada 30 April 1977, Para Ibu Plaza de Mayo memainkan peranan penting dalam membela HAM di negara itu. Mereka dikenal lewat syal putih yang mereka kenakan setiap melakukan aksi pawai mingguan di ibu kota, Buenos Aires. Kelompok itu mendapat ancaman kematian dan sebagian bahkan diculik dan dibunuh.

Baca juga: Wapres Argentina Nyaris Jadi Korban Pembunuhan, Ribuan Pendukung Unjuk Rasa Kekerasan Politik

"Mereka menangkapi kami, mereka memukuli kami, kami pakai wig agar tidak dikenali," kata Bonafini kepada Reuters pada 2007.

Baca Juga: Lifebuoy x MNC Peduli Ajak Masyarakat Berbagi Kebaikan dengan Donasi Rambut, Catat Tanggalnya!

Bonafini telah kehilangan dua putera semasa "Perang Kotor" di mana sekitar 30.000 aktivis oposisi, akademisi, dan pembangkang politik hilang atau diculik. Kedua puteranya tidak pernah ditemukan dan diduga tewas.

Tapi 40 tahun setelah aksi pertama mereka, Para Ibu Plaza de Mayo terus menjadi simbol kekuatan di negara Amerika Selatan itu, dan terus mengadakan perkumpulan untuk mencari keadilan.

"Pemerintah dan rakyat Argentina mengakui dirinya sebagai simbol internasional untuk mencari memori, kebenaran dan keadilan bagi 30.000 orang yang hilang," kata kantor Presiden Alberto Fernandez dalam sebuah pernyataan.

Sentimen: negatif (98.3%)