Sentimen
Informasi Tambahan
Institusi: HIPMI
Kab/Kota: Solo
Tokoh Terkait
Hati-hati Buat Kebijakan, Salah Sedikit Berdarah-darah!
Detik.com Jenis Media: Ekonomi
Presiden RI Joko Widodo menyebut saat ini Indonesia berada di puncak kepemimpinan global. Kondisi ini membuktikan kepercayaan global terhadap RI, selaras dengan perekonomian negara yang tumbuh di 5,72% di kuartal III 2022.
Hal ini disampaikannya dalam Musyawarah Nasional Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) ke XVII di Solo, Jawa Tengah. Jokowi juga menyoroti momentum RI yang pada 2023 mendatang akan menjadi ketua ASEAN.
"Kita baru saja menyelesaikan KTT G20 di Bali. Ini adalah sebuah amanat dan kehormatan besar dan betul-betul kita berada di puncak kepemimpinan global saat ini," katanya, dikutip melalui kanal Youtube HIPMI TV, Senin (21/11/2022).
Jokowi dengan tegas menekankan, kepercayaan tersebut sangat tidak mudah untuk diperoleh. Menurutnya, bukti RI mampu mempertahankan pertumbuhan ekonomi dengan hasil yang baik jadi salah yang mendorong kepercayaan global.
"Kenapa negara lain, internasional percaya kepada kita? Karena memang kita bisa dipercaya. dan konkrit, rill, menyampaikan angka-angka. Ekonomi kita bagus. Di antara negara-negara G20 kita termasuk yang terbaik," lanjutnya.
Apalagi, banyak negara-negara anggota G20 yang kondisi ekonominya masih di bawah RI. Jokowi memaparkan angka inflasi RI di 5,7%, pertumbuhan ekonomi 5,72%, konsumsi rumah tangga di 5,4%, serta ekspor yang masih tumbuh 21,6%.
"Seperti kalau kita pengusaha, punya perusahaan, punya produk kalau dipercaya. Jual barangnya itu mudah kalau orang sudah percaya brand kita, baik menjual produk-produk kita itu juga mudah. Ini sama dengan sebuah negara. Inilah posisi kita sekarang ini," jelas Jokowi.
"Jadi kita harus meningkatkan, mempertahankan angka-angka yang baik. Inflasi maupun growth pertumbuhan ekonomi kita harus kita jaga dan terus kita tingkatkan. Dan itu hasil kerja keras dari para pengusaha yang ada di hadapan saya," sambungnya.
Kendati demikian, Jokowi juga mewanti-wanti para pengusaha, agar selalu berhati-hati dalam membuat kebijakan saat kondisi gonjang-ganjing perekonomian global. Ia pun menyebut Inggris sebagai salah satu hasil nyata apabila salah dalam mengambil kebijakan.
"Oleh sebab itu, strateginya harus benar. Ini betul-betul harus hati-hati mengelola dalam posisi dunia Global yang sulit diprediksi, sulit dihitung, sulit dikalkulasi. Hati-hati dalam membuat kebijakan. Begitu salah sedikit, bisa berdarah darah dan itu sudah ada contohnya, saya rasa saudara-saudara tahu," ujar Jokowi.
Simak Video "Panda Nababan Ungkap 2 Momen Beda Selera Jokowi dengan Surya Paloh"
[-]
(zlf/zlf)
Sentimen: positif (96.8%)