Sentimen
Positif (99%)
21 Nov 2022 : 06.14
Informasi Tambahan

Brand/Merek: Tesla

Kab/Kota: Las Vegas

Kasus: Kemacetan

Tokoh Terkait

8 Fakta Elon Musk Diajak Bangun Terowongan Atasi Kemacetan hingga Terbangkan SpaceX dari Indonesia : Okezone Economy

21 Nov 2022 : 06.14 Views 2

Okezone.com Okezone.com Jenis Media: Ekonomi

8 Fakta Elon Musk Diajak Bangun Terowongan Atasi Kemacetan hingga Terbangkan SpaceX dari Indonesia : Okezone Economy

JAKARTA – CEO Tesla Elon Musk menyambut baik ajakan membangun terowongan demi atasi macet pada negara berkembang.

Hal itu terlihat dari jawaban yang dia berikan pada Ketua Dewan Pertimbangan Kadin Indonesia sekaligus Presiden Direktur PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) Anindya N Bakrie pada B20 Summit yang bertajuk "Navigating Future Disruption of Global Technological Innovation."

Elon menyambut baik gagasan itu, karena terowongan anti macet dengan kendaraan listrik adalah solusi macet dan polusi di perkotaan dan bukan mobil terbang yang dibayangkan ada di masa depan.

Tak hanya itu, Elon juga diberikan ide soal terbangkan roket SpaceX dari Indonesia.

 BACA JUGA:Apa Saja Ultimatum Elon Musk yang Bikin Karyawan Twitter Resign?

Dirangkum Okezone pada Senin (21/11/2022), berikut fakta-fakta Elon Musk diajak bangun terowongan anti macet:

1. Telah Dibangun di Las Vegas

Elon telah membangun terowongan anti macet di Las Vegas.

Terowongan ini dibangun oleh perusahaannya, Boring Company.

Dia juga sudah melakukan uji coba dengan menggunakan kendaraan listrik dalam terowongan di Las Vegas.

Bahkan, dia mengajak orang-orang yang berkunjung ke Las Vegas untuk mencobanya.

Baca Juga: Menuju Society 5.0, Ini Skill yang Harus Dimiliki Para Lulusan Universitas

2. Sambutan Baik Elon Musk

Elon menyambut baik gagasan itu, karena terowongan anti macet di masa depan.

"Ini terdengar sangat sederhana, tetapi kendaraan listrik di dalam terowongan adalah jawaban bagi kemacetan terparah yang mungkin terjadi, karena Anda bisa pergi melalui berbagai lapisan terowongan, sedalam apapun hingga kemacetan lalu lintas berkurang. Maka dari itu, terowongan dengan kendaraan listrik adalah satu-satunya jawaban yang bisa saya berikan," katanya.

3. Mobil Terbang Bukan Solusi

 

Dia menyebutkan bahwa mobil terbang seperti 3D di atas tanah sementara terowongan itu seperti 3D di bawah tanah.

"Jadi, solusinya bukanlah mobil terbang yang mungkin ada di bayangan. Bisa dibayangkan suara kebisingan dan angin yang dihasilkan dari mobil terbang, tentunya Anda tidak mau mendengar mobil terbang di atas atap rumah Anda bukan? Mengganggu privasi jika Anda mendengarnya setiap saat," ucapnya.

4. VKTR Siap Berkolaborasi Dengan Elon Musk

 

VKTR yang bergerak di bidang elektrifikasi kendaraan, menyambut baik dan siap berkolaborasi dengan Elon Musk jika benar akan membuat proyek tersebut.

Apalagi VKTR selama ini berpengalaman membantu banyak pihak dalam elektrifikasi kendaraan umum.

“Kami mendukung gagasan tersebut dan kami siap berkolaborasi dengan Tesla atau Boring Company,” kata CEO VKTR Gilarsi W Setijono.

5. Dukungan ke Target Net Zero Pemerintah

VKTR selama ini telah banyak bekerja sama dengan berbagai pihak terkait elektrifikasi kendaraan, dari pemerintah daerah, BUMN, serta swasta dalam dan luar negeri, sampai universitas.

Ke depan pihaknya juga siap bekerja sama dengan lebih banyak pihak lagi untuk mengakselerasi elektrifikasi kendaraan di Indonesia.

“Ini bentuk komitmen kami mendukung pemerintah mencapai target Net Zero Emission pada tahun 2060,” jelasnya.

6. Elon Meluncurkan Roket SpaceX

Anindya juga mengajak Elon untuk meluncurkan roket SpaceX di Indonesia.

"Bahkan, ibu kota negara baru nantinya juga berada di garis ekuator. Kenapa tidak mencoba membangun SpaceX di Indonesia? Bahkan juga bisa meluncurkan starlings, (Anda) butuh konektivitasnya," ungkap Anindya.

7. Letak Indonesia Menjadi Alasan

Hal ini berkaca dari pengalaman Anindya saat meninjau Boca Chica selaku lokasi peluncuran roket SpaceX di Texas, Amerika Serikat (AS).

Dia mendengar obrolan dari beberapa teknisi yang menyebutkan bahwa lokasi terbaik untuk meluncurkan roket itu adalah di wilayah garis ekuator.

Pasalnya, Indonesia merupakan negara yang terletak di bentangan garis ekuator (khatulistiwa), dengan panjang garis khatulistiwa hingga 5.000 km.

8. Tanggapan Elon Musk

Elon menjelaskan bahwa dalam jangka panjang, hal tersebut sangatlah masuk akal. Bahkan, memang roket SpaceX bisa digunakan sebagai sarana transportasi dari satu belahan dunia ke belahan dunia lainnya dalam waktu singkat.

"Kebanyakan (roket) bisa menjangkau wilayah lain dalam waktu 20 menit, ini berarti Anda bisa pergi kemana saja di dunia ini dalam waktu satu jam," ungkap Elon.

Sentimen: positif (99.9%)