Sentimen
Negatif (86%)
21 Nov 2022 : 02.33
Informasi Tambahan

Club Olahraga: Juventus, Manchester United, Barcelona, Real Madrid, Chelsea, Arsenal, Inter Milan, AC Milan, Paris Saint-Germain

Event: Liga Champions

Kab/Kota: Paris

5 Pesepakbola Paling Apes di Liga Champions, Nomor 1 Paling Miris : Okezone Bola

21 Nov 2022 : 02.33 Views 2

Okezone.com Okezone.com Jenis Media: Nasional

5 Pesepakbola Paling Apes di Liga Champions, Nomor 1 Paling Miris : Okezone Bola

SEBANYAK 5 pesepakbola paling apes di Liga Champions akan dibahas di sini. Yang nomor satu adalah yang paling miris.

Tanah Eropa merupakan kiblat sepakbola di dunia, di tingkat liga lokal sampai Liga Champions, banyak pemain bola terbaik dunia beramai-ramai untuk bermain di tim-tim besar benua biru.

Liga Champions

Sepakbola Eropa dipandang lebih maju dibandingkan benua lainnya, sebab adanya kompetisi yang kompetitif serta manajemen sepak bola yang hebat.

Satu dari turnamen yang terkenal di Eropa yaitu Liga Champions yang terdengar sampai seluruh dunia. Tim-tim papan atas tiap negara di Eropa berupaya bermain di laga ini sampai berjuang untuk menjadi pemenang.

Mirisnya, banyak pemain bertalenta yang gagal menjuarai kompetisi ini. Mereka pun gagal bersaing dengan para pemain sepak bola yang berasal dari luar benua biru.

Di bawah ini, terdapat lima pesepakbola paling apes di Liga Champions sejauh ini ketika menjadi pemain professional. Siapa sajakah mereka? Silakan simak pembahasan kami berikut ini.

Berikut 5 Pesepakbola Paling Apes di Liga Champions

5. Cesc Fabregas

Cesc Fabregas

Fabregas sudah mencatatkan 100 penampilan di Liga Champions dan berhenti menjadi runner-up dengan Arsenal pada tahun 2006. Lima tahun kemudian, Fabregas hijrah ke Barcelona yang saat itu baru saja menyabet gelar Liga Champions.

Selama lima tahun di Barcelona, belum sama sekali menjuarai Liga Champions, Fabregas hijrah kembali ke Inggris bersama Chelsea. Setahun saat di Chelsea, Barcelona justru menyabet gelar Liga Champions.

4. Michael Ballack

Michael Ballack

Kalau Fabregas pernah menjadi runner-up di Liga Champions, Ballack justru pernah menjadi runner-up sebanyak dua kali dengan dua klub yang berbeda. Runner-up pertama Ballack dapatkan bersama Bayern Leverkusen pada tahun 2002 dan tendangan voli ciamik playmaker Real Madrid memupuskan impiannya.

Lalu, Ballack hengkang ke Chelsea dan selama enam tahun kemudian, mendobrak pertandingan final Liga Champions kembali. Nahasnya, kemujuran kembali tak berpihak kepadanya, sebab Chelsea harus kalah adu penalti kontra Manchester United.

3. Gianluigi Buffon

Gianluigi Buffon

Juventus memboyong Buffon dari Parma pada tahun 2001 dan menjadi kiper termahal kala itu. Gianluigi Buffon mendudukki peringkat kedua setelah Alessandro Del Piero pada daftar permainan terbanyak sejauh musim Juventus.

Mirisnya, takdirnya kurang baik, sebab tiga kali kandas di pertandingan final Liga Champions dengan Juventus. Pada pengujung karier, Buffon sempat hijrah ke Paris Saint-Germain, namun juga tak sama sekali meraih gelar Liga Champions sampai akhirnya sekarang kembali ke Parma.

2. Ruud Van Nistelrooy

Ruud van Nistelrooy

Striker berkebangsaan Belanda tersebut mencatatkan 56 gol dari total 73 laga di Liga Champions tetapi tak pernah meraih trofi Liga Champions. Justru, Nistelrooy sukses menjadi pencetak gol terbanyak di tiga edisi Liga Champions.

Nistelrooy bergabung dengan Manchester United dua tahun setelah Setan Merah – julukan Manchester United – mendapat gelar treble winner pada tahun 1999. Setelah hanya meraih gelar domestik, Nistelrooy hijrah ke Real Madrid, sayangnya, ia juga gagal meraih gelar Liga Champions.

1. Zlatan Ibrahimovic

Zlatan Ibrahimovic

Pemain berkebangsaan Swedia ini memegang rekor lebih dari 124 laga bermain di Liga Champions tanpa meraih pialanya. Walaupun masih menjadi pemain di AC Milan, Ibrahimovic terlihat pasrah tidak dapat meraih piala bergengsi ini.

Ibrahimovic meninggalkan Inter Milan menuju Barcelona pada musim panas 2009 untuk meraih trofi Liga Champions. Mirisnya, tim lamanya itu justru memenangi trofi pada tahun 2010. Pengalaman tersebut terulang kembali saat Ibrahimovic meninggalkan Barcelona setahun kemudian, justru Barcelona dapat juara Liga Champions.

Sentimen: negatif (86.5%)