JAKARTA - PT Madusari Murni Indah Tbk (MOLI) mengalami penurunan laba bersih hingga kuartal III 2022. Perseroan membukukan laba bersih Rp595,80 juta, turun 97,78% dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp29,95 miliar.
Penurunan laba bersih juga sejalan dengan susutnya pendapatan perseroan hingga September 2022, di mana perseroan mencatatkan pendapatan sebesar Rp1,14 triliun, turun 3,99% dari Rp1,19 triliun.
Berdasarkan produknya, pendapatan etanol mendominasi dengan berkontribusi sebesar Rp1,04 triliun, kemudian pendapatan karbon dioksida tercatat sebesar Rp47,85 miliar, pupuk sebesar Rp36,55 miliar, dan pendapatan lainnya sebesar Rp20,79 miliar.
Dari sisi pengeluaran, beban pokok penjualan MOLI turun menjadi Rp902,39 miliar, dari sebelumnya sebesar Rp921,30 miliar, beban penjualan dan distribusi sebesar Rp127,24 miliar, serta beban umum dan administrasi sebesar Rp82,25 miliar.
Hingga akhir September 2022, total nilai aset MOLI sebesar Rp2,22 triliun, turun 2,25% dari akhir Desember 2021 yang sebesar Rp2,27 triliun. Adapun, liabilitas perseroan tercatat sebesar Rp728,50 miliar dan ekuitas sebesar Rp1,49 triliun.
MOLI menargetkan peningkatan kinerja hingga akhir tahun 2022. Untuk mencapai target tersebut, perseroan memperluas jangkauan ke pasar Asia. Perseroan sudah melakukan penetrasi di beberapa negara, seperti Thailand dan Vietnam. Selain itu, MOLI juga akan memfokuskan ke beberapa negara-negara ASEAN dan Asia.
Baca Juga: Menuju Society 5.0, Ini Skill yang Harus Dimiliki Para Lulusan Universitas