Produk Karya Anak Muda Tembus Pasar Global, Mendag: Kita Harus Pede
Liputan6.com Jenis Media: Ekonomi
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengatakan, International Monetary Fund (IMF/Dana Moneter Internasional) telah merilis revisi proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia, yaitu pada 2022 diperkirakan hanya tumbuh sebesar 3,2 persen dan akan melambat menjadi 2,7 persen pada 2023. Dunia bahkan diprediksi akan mengalami resesi pada 2023 mendatang.
Inflasi global juga diperkirakan mencapai 8,8 persen akibat kenaikan harga energi dan komoditas pangan. Namun demikian, inflasi diperkirakan menurun dan mencapai 6,5 persen pada 2023.
Hal ini disampaikan Zulkifli Hasan saat memberikan pidato kunci (keynote speech) Seminar Nasional bertema “Kebijakan Perdagangan, Stabilitas Harga, dan Kondisi Industri Perbankan” yang diselenggarakan Perbanas Institute pada hari ini, Rabu, (2/11), di Jakarta.
“Di tengah tantangan global, kita patut bersyukur karena ekonomi Indonesia tumbuh 5,44 persen YoY pada kuartal II-2022. Neraca Perdagangan Indonesia juga surplus selama 29 bulan berturut-turut. Pada Januari-September 2022, surplus mencapai USD 39,87 miliar,” tutur Mendag Zulkifli Hasan.
Oleh sebab itu, dia mengatak seluruh masyarakat Indonesia untuk saling bekerja sama dalam mendorong kinerja perdagangan, khususnya saat menghadapi tantangan global saat ini.
Perbaikan kinerja perdagangan, baik perdagangan dalam negeri maupun perdagangan luar negeri, akan menopang kinerja perbankan dan begitu juga sebaliknya.
“Untuk terus mendorong kinerja perdagangan Indonesia kata kuncinya adalah kerja sama. Tantangan berat bagi perekonomian semua negara di dunia dapat dihadapi dengan kerja sama antara seluruh pihak. Tanpa kolaborasi kita akan mengalami kendala. Kerja sama juga diperlukan dalam mewujudkan visi Indonesia sebagai negara maju di tahun 2045,” kata Mendag Zulkifli Hasan.
Sentimen: negatif (79.5%)