Sentimen
Positif (100%)
18 Nov 2022 : 17.32
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Tanjung Balai Karimun

Kasus: kebakaran, kecelakaan

Hadiri Pertemuan RFC, Indonesia Bahas Potensi Pencemaran Minyak di Laut : Okezone Economy

19 Nov 2022 : 00.32 Views 2

Okezone.com Okezone.com Jenis Media: Ekonomi

Hadiri Pertemuan RFC, Indonesia Bahas Potensi Pencemaran Minyak di Laut : Okezone Economy

JAKARTA - Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menghadiri pertemuan tahunan Revolving Fund Committee (RFC) ke-41, yang digelar oleh Singapura selaku tuan rumah pada Rabu 16 November 2022.

RFC Meeting ke-41 ini merupakan tahun pertama Singapura menjadi pengelola dana bergulir setelah serah terima dari Malaysia pada Desember 2021.

Pada pertemuan ini, delegasi Indonesia yang dipimpin oleh Direktur Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai Mugen S Sartoto mewakili Direktur Jenderal Perhubungan Laut selaku Head of Delegation (HOD Indonesia.

Dia menyampaikan keprihatinan akan musibah kecelakaan Kapal Tanker MT Young Yong berbendera Djibouti yang kandas di jalur pipa gas Singapura, dekat Pulau Takong Kecil, Batam, Kepulauan Riau (Kepri) pada bulan Oktober 2022 lalu.

"Kapal ini membawa muatan Sebanyak 284.429 ton minyak dan kandas di lokasi di mana terdapat jalur pipa gas bawah laut Indonesia ke Singapura sehingga perlu diperlakukan dengan penuh kehati-hatian," kata Mugen dalam keterangan tertulisnya, Jakarta, Jumat (18/11/2022).

BACA JUGA:Luhut Ajukan Gugatan Tuntaskan Kasus Tumpahan Minyak Montara 

Namun demikian, kata Mugen Indonesia melalui KSOP Kelas I Tanjung Balai Karimun sebagai Mission Coordinator/On Scene Commander telah berhasil melaksanakan evakuasi kapal ke tempat aman tanpa adanya korban maupun tumpahan minyak.

Mempertimbangkan kejadian tersebut, Mugen mengusulkan kepada ketiga Negara Pantai untuk dapat berjalan beriringan dalam menanggulangi segala potensi terjadinya tumpahan minyak di area tersebut, termasuk yang mungkin disebabkan oleh musibah Kapal Tanker MT. Young Yong, maupun potensi lain di masa depan.

“Dengan terus berkembangnya perdagangan dunia dan meningkatnya lalu lintas pelayaran, tugas untuk menjaga keselamatan dan keamanan pelayaran serta perlindungan lingkungan maritim di Kedua Selat ini tentunya ikut bertambah, dan saya meyakini bahwa RFC telah terbukti berguna dan bermanfaat bagi Negara Pantai dalam penggunaan dan pemanfaatan dana tersebut,” kata Mugen.

 

Baca Juga: Menuju Society 5.0, Ini Skill yang Harus Dimiliki Para Lulusan Universitas

Lebih lanjut, Mugen menyatakan bahwa Indonesia juga memiliki keprihatinan tinggi dalam upaya menghadapi tantangan di sektor maritim, seperti cuaca buruk, risiko pencemaran minyak serta kecelakaan di laut. Indonesia terus berupaya dalam meningkatkan pengetahuan dan keahlian petugas di bidang SAR, pemadaman kebakaran, menyelam, dan juga pelatihan pekerjaan bawah air sebagaimana IMO OPRC Training Level 2 dan Level 3.

Lebih lanjut, Mugen juga menyampaikan selamat kepada Singapura atas serah terima kepemimpinan dari Malaysia dan menyampaikan apresiasi kepada Malaysia yang sudah berhasil mengelola Dana Bergulir sejak tahun 2017. Mugen juga menyampaikan apresiasi kepada Komunitas Maritim Jepang, kepada Malacca Strait Council (MSC) yang selama ini telah memberikan kontribusi dalam mewujudkan perlindungan di Selat Malaka dan Selat Singapura secara efektif.

“Indonesia mendukung penuh kepemimpinan Singapura dalam mengatur dan mengelola dana RFC dan saya menjunjung tinggi Kerjasama antara Negara Pantai dan Negara Pengguna dalam menjaga keselamatan dan keamanan pelayaran serta perlindungan lingkungan maritim. Saya berharap Pertemuan ini dapat memperkaya pengetahuan dan meningkatkan kerjasama kita dalam perlindungan lingkungan dan keselamatan pelayaran di Selat Malaka dan Selat Singapura,” kata Mugen.

Sebagai informasi, RFC dibentuk berdasarkan Memorandum of Understanding (MoU) yang ditandatangani tanggal 11 Februari 1981 oleh Pemerintah Indonesia, Malaysia dan Singapura di satu pihak dan The Malacca Straits Council (MSC) atas nama Asosiasi-asosiasi non-pemerintah Jepang di pihak lainnya.

Adapun pada Pertemuan RFC Committee Meeting ke-41 ini, bertindak selaku Chairman adalah Assistant Chief Executive Maritime and Port Authority of Singapore (MPA) Muhammad Segar.

Sedangkan delegasi dari Sedangkan Delegasi dari Singapura, Malaysia, dan Malacca Straits Council (MSC) masing-masing diketuai oleh Port Master of the Maritime and Port Authority of Singapore (MPA), Chong Jia Chyuan, Director General Department of Environment Malaysia Wan Abdul Latiff Wan Jaffar, dan Executive Director of Malacca Strait Council of Japan Kenji Nagamatsu.

Sentimen: positif (100%)