Sentimen
Positif (96%)
17 Nov 2022 : 20.13
Tokoh Terkait

Inilah 3 Negara Penyumbang Surplus Neraca Perdagangan Indonesia di Oktober 2022

18 Nov 2022 : 03.13 Views 3

Liputan6.com Liputan6.com Jenis Media: Ekonomi

Inilah 3 Negara Penyumbang Surplus Neraca Perdagangan Indonesia di Oktober 2022

Jika menilik dari sisi ekspor, nilai total ekspor Indonesia pada Oktober 2022 mencapai USD 24,81 miliar. Nilai tersebut meningkat 0,13 persen dibanding September 2022 (MoM) dan tumbuh 12,30 persen dibanding Oktober 2021 (YoY).

Ekspor Oktober 222 didorong peningkatan ekspor migas sebesar 4,93 persen MoM, sementara ekspor nonmigas turun 0,14 persen MoM.

Mendag Zulkifli Hasan menegaskan, ekspor Indonesia pada Oktober 2022 masih meningkat bahkan saat kinerja ekspor beberapa negara mitra turun.

Berdasarkan Trading Economics, beberapa negara mitra dagang Indonesia yang kinerja ekspornya melemah pada Oktober 2022 antara lain RRT (turun 7,56 persen MoM), Brasil (turun 5,70 persen MoM), Korea Selatan (turun 8,64 persen MoM), Pakistan (turun 7,12 persen MoM), dan Turki (turun 5,84 persen MoM).

Beberapa produk utama ekspor nonmigas Indonesia dengan kenaikan tertinggi pada Oktober 2022 dibanding September 2022 (MoM) adalah bahan kimia anorganik (HS 28) yang naik 35,72 persen,lemak dan minyak nabati (HS 15) naik 14,38 persen, besi dan baja (HS 72) naik 7,79 persen, bahan bakar mineral (HS 27) naik 5,59 persen, serta ikan dan udang (HS 03) naik 4,93 persen.

Peningkatan ekspor produk-produk tersebut terutama disebabkan oleh kenaikan permintaan dipasar tujuan ekspor Indonesia.

Di sisi lain, beberapa produk utama ekspor nonmigas yang berkontraksi pada Oktober 2022 dibanding September 2022 (MoM) antara lain bijih, terak, dan abu logam (HS 26) yang turun 38,57 persen; pulp dari kayu (HS 47) turun 20,58 persen; serat stapel buatan (HS 55) turun 14,64 persen;kayu dan barang dari kayu (HS 44) turun 14,53 persen; serta timah dan barang daripadanya (HS80) turun 10,39 persen.

Penurunan ekspor nonmigas Indonesia diakibatkan melandainya harga beberapa komoditas unggulan Indonesia seperti bijih besi, tembaga, dan timah.

Penurunan ekspor nonmigas juga diakibatkan adanya penurunan permintaan beberapa produk manufaktur asal Indonesia seperti mesin dan perlengkapan elektrik (HS 85), kendaraan dan bagiannya (HS 87),berbagai produk kimia (HS 38), alas kaki (HS 64), serta mesin dan peralatan mekanis (HS 84).

RRT, India, dan AS menjadi pasar utama ekspor nonmigas Indonesia pada Oktober 2022 dengan total nilai ekspor ketiganya mencapai USD 10,44 miliar dan kontribusi sebesar 44,52 persen terhadap ekspor nonmigas nasional.

Beberapa pasar utamatujuan ekspor nonmigas Indonesia yang tumbuh tertinggi pada Oktober 2022 (MoM) adalah Pakistan dengan kenaikan 83,66 persen, Myanmar (67,69 persen), Spanyol (43,68 persen), Turki (42,52 persen), dan Mesir (40,55 persen).

“Ditinjau dari kawasan, pertumbuhan ekspor nonmigas terbesar terjadi ke kawasan Afrika Timuryang tumbuh 39,45 persen, Afrika Selatan 37,68 persen, dan Afrika Utara 36,76 persen MoM. Halini menunjukkan bahwa negara-negara berkembang di Benua Afrika masih potensial untukdijadikan negara tujuan diversifikasi ekspor nonmigas Indonesia ke depannya,” kata Mendag.

Secara kumulatif, total ekspor selama periode Januari–Oktober 2022 tercatat mencapai USD244,14 miliar atau meningkat 30,97 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya (YoY).

Peningkatan ekspor tersebut ditopang oleh penguatan ekspor sektor nonmigas yang naik 30,61persen (YoY) menjadi USD 230,62 miliar dan ekspor sektor migas yang naik 37,40 persen (YoY)menjadi sebesar 13,52 miliar.

 

Sentimen: positif (96.6%)