Sentimen
Netral (50%)
18 Nov 2022 : 10.16
Informasi Tambahan

Brand/Merek: Hyundai, Mercedes-Benz, KIA

BUMN: Indonesia Battery Corporation (IBC)

Kab/Kota: Morowali, Karet, Tiongkok, Karawang, Palembang

Kasus: covid-19, kecelakaan

8 Proyek Investasi Bombastis yang Diklaim Luhut

18 Nov 2022 : 17.16 Views 3

CNNindonesia.com CNNindonesia.com Jenis Media: Ekonomi

8 Proyek Investasi Bombastis yang Diklaim Luhut
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan kerap melontarkan rencana investasi bombastis dari sejumlah investasi.

Mulai dari investasi ekosistem mobil listrik di Indonesia hingga pabrik petrokimia terbesar di dunia yang akan dibangun di Kalimantan Utara.

Berikut beberapa klaim investasi bombastis Luhut dan perkembangannya saat ini:

-

-

1. Investasi Ekosistem Mobil Listrik

Pada September 2019, pemerintah Indonesia meresmikan kawasan industri baterai listrik di Morowali. Salah satunya PT Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP) yang fokus menghasilkan baterai lithium-ion. IWIP adalah perusahaan patungan dari tiga investor Tiongkok yaitu Tsingshan, Huayou, dan Zhenshi.

Pada kawasan industri itu menurut Luhut semua pihak boleh menanamkan investasi untuk mendirikan pabrik di sana.

"Nanti itu segera diikuti dengan pembangunan lithium baterai. Ini melibatkan CATL, Panasonic, VW, Mercedes-Benz. Karena mereka semua punya kepentingan di situ. Semua ingin mencari efisiensi untuk pengurangan tenaga fosil (bahan bakar minya/BBM)," ujar Luhut.

Dalam proses membangun ekosistem tersebut, Luhut pernah mengatakan bahwa Hyundai Motor Company telah menandatangani kesepakatan investasi mobil listrik senilai US$1 miliar atau Rp14 triliun (kurs Rp14 ribu per dolar AS).

Rencananya, pabrik itu akan berada di atas lahan 600 hektare di dekat Karawang.

"Mereka sudah saya minta pakai bahan dari Morowali. Kemudian ban mobil, pesawat terbang, karet dari kita. Sekarang Dunlop, sudah. Jadi nanti semua mobil listrik yang diproduksi di Indonesia pakai karet ban dari karet kita," kata Luhut.

Pada 15 September 2021, Hyundai Motor Group dan LG Energy Solution di Karawang, Jawa Barat, melakukan peletakan batu pertama untuk industri mobil listrik di Karawang dengan nilai komitmen investasi mencapai US$1,5 miliar.

Hyundai juga membentuk konsorsium yang terdiri dari Hyundai Motor Company, KIA Corporation, Hyundai Mobis, dan LG Energy Solution untuk bekerja sama dengan PT Industri Baterai Indonesia atau Indonesia Battery Corporation (IBC) dan memproduksi baterai listrik.

Pada Oktober lalu, Luhut mengungkapkan Indonesia perlu investasi US$35 miliar atau Rp493,5 triliun (kurs Rp14.100 per dolar AS) untuk mendukung pengembangan industri baterai lithium dan kendaraan listrik untuk 10 tahun ke depan.

Ia menyebut investasi tersebut akan menempatkan Indonesia dalam posisi kunci untuk mata rantai suplai kendaraan listrik.

2. Pabrik Petrokimia Terbesar di Dunia

Luhut mengklaim pabrik petrokimia terbesar di dunia akan berdiri di kawasan industri hijau Kalimantan Utara. Menurut dia, Integrated Green Industrial Park yang membentang seluas 32 ribu hektare itu membutuhkan investasi senilai US$132 miliar hingga 2029.

"Jadi angka yang sangat besar dan kita akan miliki the largest petrochemical di dunia," ujarnya Kamis (17/3).

Ia menuturkan bahwa sentra industri hijau tersebut nantinya memproduksi berbagai kebutuhan yang hingga kini masih diimpor, misalnya paracetamol dan bahan baku obat lainnya.

"Apapun yang dibutuhkan untuk produksi ini semua kita punya. Dulu kita terlalu sering impor raw material dan sekarang kita pelajari pas covid-19," ujarnya.

Sampai saat ini, belum ada kabar terkait kelanjutan pabrik petrokimia di Kalimantan Utara tersebut.

3. Lan Kwai Fong Group Lirik Investasi IKN

Pada November 2021, Luhut mengatakan perusahaan asal Hong Kong Lan Kwai Fong Group berminat untuk investasi ke Indonesia. Bahkan, pimpinan Lan Kwai Fong Group Allan Zeman dikatakan telah mendatangi kantor Luhut.

"Allan (Allan Zeman) itu orang Hong Kong, dia mau taruh duitnya kemari, mau investasi di properti dalam hotel," katanya.

Untuk diketahui, Lan Kwai Fong Group merupakan grup perusahaan yang bergerak di berbagai bidang. Mulai dari properti, F&B, ritel, leisure, hiburan, dan investasi. Luhut menuturkan Lan Kwai Fong Group menawarkan investasi dalam jumlah besar, meskipun belum merinci angkanya. Investasinya akan diarahkan kepada sektor properti dan pengembangan pariwisata.

Bahkan, tidak menutup kemungkinan kepada pengembangan ibu kota baru jika pihak Lan Kwai Fong Group berminat. "Saya bilang kau bawa berapa miliar dolar begitu, saya tidak mau ratus juta dolar," ujar Luhut.

Sampai dengan 2022, belum ada kabar lagi terkait investasi yang akan dilakukan Lan Kwai Fong Group di kemudian hari maupun keterlibatan mereka dalam pembangunan IKN.

4. Ajak AS Investasi Tol Trans Sumatera

Akhir 2021, Luhut mengajak investor Amerika Serikat berinvestasi di Jalan Tol Trans Sumatera atau JTTS. Ajakan ia sampaikan melalui Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken.

"Kemarin waktu Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken datang. Saya bilang kepada dia (Antony), kalau kalian serius mau bantu, bantu (Tol Trans-Sumatera)," ujar Luhut .

Luhut tidak menjelaskan lebih lanjut ruas tol atau proyek Tol Trans-Sumatera mana yang ditawarkan kepada Amerika Serikat. Namun dia menyampaikan bahwa prospek investasi jalan tol di Indonesia di mata Investor asing cukup bagus.

Sebagai informasi, Tol Trans Sumatera sempat mengalami kerusakan beberapa waktu lalu memakan korban. Mengutip Detikcom, seorang pengendara mobil bernama Febi Khairunisa (21) tewas karena menghindari jalan berlubang di Tol Palembang-Lampung (Tol Trans Sumatera Palembang-Kayu Agung) pada Jumat (7/1) lalu.

PT Waskita Sriwijaya Tol (WST) selaku pengelola tol tersebut menyatakan sedang memperbaiki Tol Kayu Agung-Palembang-Betung (Kapal Betung). Perbaikan dilakukan pasca kecelakaan lalu lintas.

Bersambung ke halaman berikutnya...

Investasi UEA hingga Jepang BACA HALAMAN BERIKUTNYA

Sentimen: netral (50%)