Sentimen
Positif (79%)
17 Nov 2022 : 18.45
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Cipinang, Penggilingan, Sragen, Pandeglang

Perpadi: Urusan Pangan dan Kebutuhan Pokok Jangan Dipolitisasi

17 Nov 2022 : 18.45 Views 11

Liputan6.com Liputan6.com Jenis Media: Regional

Perpadi: Urusan Pangan dan Kebutuhan Pokok Jangan Dipolitisasi

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras (Perpadi) Jakarta Billy Haryanto mengatakan saat ini stok beras di Pasar Induk Cipinang hanya sebesar  25 ribu ton. Jumlah tersebut menurutnya hanya mampu mencukupi kebutuhan masyarakat hingga dua pekan ke depan.

"Kalau segitu dua minggu saja sudah habis," kata Billy, Kamis, (17/11/202)

Pasar Induk Cipinang menyuplai beras ke Jakarta dan sekitarnya. Saban hari, kata Billy, sekitar 2.000 ton beras yang keluar pasar, dikirim ke berbagai daerah. Dengan stok yang menipis ia tak yakin beras akan cukup sampai pergantian tahun.

"Ini alarm bagi pemerintah bahwa kita lagi kekurangan beras. Stoknya sangat mengkhawatirkan. Baru panen lagi kan bulan Februari," kata Billy, pengusaha asal Sragen ini.

Karenanya, ia berselisih pendapat dengan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo yang menyebut stok beras tengah surplus di akhir Oktober lalu. Menurut Billy, masalah pangan, terutama beras itu jangan dipolitisasi.

"Kurang bilang kurang, cukup bilang cukup. Jangan seperti sekarang kondisi kekurangan dibilang surplus. Menteri mesti bertanggung jawab ke rakyat, tegas Billy.

Faktanya stok beras menipis, kata Billy, harganya yang melambung tinggi. Di pasaran, Billy mengatakan, harga beras Rp 11 ribu per kilogram.

"Itu beras belum jadi. Belum masuk ke merek. Kalau dijual ke masyarakat lebih dari segitu," katanya.

Sejumlah warga Pandeglang yang menerima bantuan beras mendapati bahwa beras yang diterima dalam keadaan menggumpal seperti batu dan tak layak konsumsi. Begini penjelasan Dirut Bulog, Budi Waseso.

Sentimen: positif (79%)