JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) komitmen menghentikan ekspor bahan mentah atau raw material di Indonesia. Industri pertambangan salah satunya didorong untuk memikirkan hilirisasi produk turunannya.
Hilirisasi produk ini dipercaya mampu memperkuat struktur industri, menyediakan lapangan kerja, dan memberi peluang usaha di Indonesia.
Holding industri pertambangan, Mining Industry Indonesia (MIND ID) berkomitmen dan berperan penting dalam hilirisasi produk untuk meningkatkan nilai tambah dari komoditas mentah yang dihasilkan.
BACA JUGA: Puji China Bantu RI, Luhut Sindir Freeport: 50 Tahun di Sini Tak Pernah Hilirisasi
Direktur Utama MIND ID Hendi Prio Santoso memastikan hilirisasi merupakan salah satu mandat dari Kementerian BUMN untuk memperkuat bisnis industri alumunium dan nikel.
"MIND ID memiliki tiga mandat dari Pemerintah. Pertama, mengelola cadangan dan sumber daya strategis. Dua, hilirisasi. Tiga, memiliki kepemimpinan pasar yang diwujudkan melalui optimalisasi komoditas mineral dan ekspansi bisnis," katanya seperti dilansir Antara, Jakarta, Kamis (17/11/2022).
Hendi menambahkan, penguatan industri bisnis aluminium dan nikel ini penting karena keduanya merupakan komponen kunci dalam pengembangan industri kendaraan listrik.
Untuk industri aluminium, MIND ID memiliki PT Inalum (Persero), yang merupakan produsen tunggal Ingot Aluminium di Indonesia dengan kapasitas produksi hingga 250.000 ton per tahun. Melalui MIND ID, pemerintah Indonesia memiliki 100 persen saham di Inalum.
Untuk industri nikel, MIND ID mempunyai Antam dan PT Vale Indonesia Tbk (INCO), yang sahamnya telah didivestasi oleh MIND ID sebesar 20%. Bersama Antam, INCO akan menjadi produser nikel nomor dua terbesar di Indonesia.
Baca Juga: Lifebuoy x MNC Peduli Ajak Masyarakat Berbagi Kebaikan dengan Donasi Rambut, Catat Tanggalnya!